MARKET NEWS

Incar Dana hingga Rp9,78 T, Ini Rencana di Balik IPO Pertamina Geothermal (PGE)

Taufan Sukma/IDX Channel 01/02/2023 11:15 WIB

PGE berencana melepas sebanyak-banyaknya 10,35 miliar saham ke publik dengan harga perdana di kisaran Rp820 sampai Rp945 per saham.

Incar Dana hingga Rp9,78 T, Ini Rencana di Balik IPO Pertamina Geothermal (PGE)  (foto: MNC Media)

IDXChannel - Sempat molor dari rencana semula pada tahun lalu, proses Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO) dari PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dipastikan kembali berjalan.

PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, dan PT Mandiri Sekuritas telah ditunjuk manajemen untuk bertindak sebagai sebagai pelaksana emisi efek. Sedangkan untuk pihak penjamin emisi efek bakal ditentukan kemudian.

Dalam proses tersebut, PGE berencana melepas sebanyak-banyaknya 10,35 miliar saham ke publik dengan harga perdana di kisaran Rp820 sampai Rp945 per saham, dan nilai nominal Rp500 per saham.

Dengan rentang harga penawaran tersebut, maka dari proses IPO kali ini perusahaan berpotensi meraup dana segar minimal Rp8,48 triliun, atau maksimal bahkan dapat mencapai Rp9,78 triliun. Nantinya, saham perusahaan bakal diperdagangkan dengan kode PGEO.

Dalam prospektus awal yang diterbitkan perusahaan, terungkap bahwa sekitar 85 persen dari keseluruhan dana hasil IPO bakal digunakan untuk pengembangan usaha, sedangkan 15 persen sisanya bakal dimanfaatkan untuk pembayaran facilities agreement.

Dari alokasi sebesar 85 persen untuk pengembangan usaha itu sendiri, sebesar 55 persen diantaranya bakal digunakan untuk anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) perusahaan.

Anggaran tersebut disiapkan untuk investasi pengembangan kapasitas tambahan dari Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) operasional PGE saat ini, yang dilakukan melalui pengembangan konvensional dan utilisasi co-generation technology, guna memenuhi permintaan tambahan dari pelanggan existing perusahaan.

Pengembangan ini sebagian besar akan digunakan, antara lain, untuk WKP Lahendong, WKP Hululais, WKP Lumut Balai dan Margabayur, WKP Gunung Way Panas, WKP Sungai Penuh, dan WKP Gunung Sibayak-Gunung Sinabung.

Selain sebagai Capex dalam rangka memenuhi permintaan tambahan dari pelanggan existing, sekitar 33 persen lagi disiapkan untuk mengantisipasi adanya kebutuhan pasar baru.

Pengembangan ini nantinya sebagian besar akan digunakan, diantaranya, untuk WKP Lumut Balai dan Margabayur, WKP Hululais, WKP Gunung Way Panas, dan WKP Kamojang-Darajat.

Sementara, 12 persen lagi dari sisa anggaran untuk pengembangan usaha bakal digunakan PGE untuk investasi pengembangan kemampuan digital, analitik, dan manajemen reservoir untuk mendukung production, operation & maintenance excellence.

Rencananya, aktivitas investasi pengembangan kapasitas tambahan sebesar 165MW untuk Unit 2 di WKP Lumut Balai dan Margabayur (sebesar 55MW) dan Unit 1 dan Unit 2 di WKP Hululais (sebesar 110MW) bakal dilakukan langsung oleh PGE.

Sementara, pihak yang akan melaksanakan capex atau investasi pengembangan kapasitas tambahan untuk WKP lainnya masih belum ditentukan, lantaran masih dalam tahap feasibility study maupun kesepakatan awal (memorandum of understanding atau head of agreement).

Sedangkan untuk pengembangan untuk WKP lain bisa saja dilakukan oleh PGE maupun melalui anak usaha baru yang didirikan oleh perusahaan. Penyaluran dana kepada anak usaha tersebut nantinya akan dilakukan dalam bentuk setoran modal dan/atau pinjaman.

Terakhir, untuk anggaran pembayaran facilities agreement yang nilainya diperkirakan bakal sekitar USD100 juta, akan digunakan untuk pembayaran sebagian facilities agreement tertanggal 23 Juni 2021, antara PGE dengan mandated lead arrangers, kreditur sindikasi awal dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai facility agent. (TSA)

SHARE