MARKET NEWS

Indonesia Tegaskan Komitmen Bangun Pasar Karbon Berintegritas dalam Diplomasi Global

Taufan Sukma Abdi Putra 11/11/2025 18:17 WIB

Indonesia terus memperkuat ambisi iklimnya melalui Second NDC yang disampaikan pada Oktober 2025, dengan target menuju Net Zero Emission 2060 atau lebih cepat.

Indonesia Tegaskan Komitmen Bangun Pasar Karbon Berintegritas dalam Diplomasi Global (foto: iNews Media Group)

IDXChannel - Indonesia menegaskan keseriusannya dalam upaya membangun ekosistem karbon nasional berintegritas tinggi dengan potensi mobilisasi pendanaan hingga USD7,7 miliar per tahun.

Keseriusan tersebut ditegaskan oleh Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi, Hashim S Djojohadikusumo, saat meresmikan Paviliun Indonesia di Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-30 (COP30) di Belém, Brasil, Selasa (11/11/2025).

Menurut Hashim, keberadaan Paviliun Indonesia tersebut sangat penting dan strategis sebagai sarana soft diplomacy yang memperkuat diplomasi resmi Indonesia di forum global.

"Paviliun ini bukan sekadar pameran, namun sekaligus ruang di mana ide bertemu aksi, dan kolaborasi mengubah ambisi menjadi tindakan nyata," ujar Hashim, dalam sambutannya.

Hashim menjelaskan, hadirnya Indonesia di COP30 dengan prinsip keadilan, tanggung jawab bersama namun berbeda, dan kemampuan masing-masing negara, serta komitmen untuk menjembatani ambisi global dengan implementasi nyata.

Indonesia sejauh ini terus memperkuat ambisi iklimnya melalui Second NDC yang disampaikan pada Oktober 2025, dengan target baru menuju Net Zero Emission 2060 atau lebih cepat.

Selain itu, dua regulasi penting baru, Perpres No. 109/2025 tentang Waste-to-Energy dan Perpres No. 110/2025 tentang Nilai Ekonomi Karbon, menandai lahirnya ekosistem karbon nasional berintegritas tinggi, terbuka bagi partisipasi global dan berpotensi memobilisasi pendanaan hingga USD7,7 miliar per tahun.

"Indonesia bertekad menjadi pusat global bagi pasar karbon berintegritas tinggi yang menciptakan dampak nyata, lapangan kerja hijau, dan ketahanan masyarakat," ujar Hashim.

Bagi Hashim, hadirnya Paviliun Indonesia di COP30 dapat sekaligus menjadi wadah kolaborasi lintas sektor, pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat sipil, dan generasi muda, untuk memperkuat kemitraan dan menampilkan inovasi iklim Indonesia di panggung dunia.

(taufan sukma)

SHARE