Ini Faktor Penyebab IHSG Rontok 5 Persen hingga Trading Halt
Ini faktor penyebab rontoknya IHSG 5 persen hingga diberlakukan trading halt. Ternyata gabungan faktor eksternal dan internal.
IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun signifikan 5,02 persen di level 6.146,91 pada Selasa (18/5/2025) pukul 11.19 WIB.
Penurunan signifikan ini memicu Bursa Efek Indonesia (BEI) memberlakukan penghentian sementara perdagangan saham (trading halt) selama 30 menit, sesuai aturan yang berlaku.
Menurut Pengamat Perbankan dan Praktisi Sistem Pembayaran, Arianto Muditomo, penurunan IHSG yang ekstrem ini diakibatkan oleh kombinasi beberapa faktor.
Dia menyebut, faktor pertama adalah adanya defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang meningkat karena penerimaan pajak anjlok 30 persen.
"Termasuk aksi jual investor asing yang mencatat net sell Rp24 triliun sepanjang tahun, serta kejatuhan saham kapitalisasi besar, seperti PT DCI Indonesia Tbk (DCII) yang anjlok 20 persen," kata Arianto, Jakarta, Selasa (18/3/2025).
Selain itu, sentimen eksternal, seperti ketegangan geopolitik global dan kekhawatiran resesi AS semakin memperburuk kondisi pasar. Tekanan yang kuat ini disebut Arianto, memicu BEI memberlakukan trading halt.
"Tekanan jual yang kuat ini akhirnya memicu BEI untuk memberlakukan trading halt guna meredam kepanikan di pasar," ujarnya.
Sebelumnya, BEI mengumumkan pembekuan sementara perdagangan saham yang dipicu penurunan IHSG mencapai 5 persen.
“Dengan ini, kami menginformasikan bahwa hari ini, Selasa 18 Maret 2025 telah terjadi pembekuan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan di BEI pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS) yang dipicu penurunan IHSG mencapai 5 persen,” demikian pernyataan resmi BEI dalam keterangannya.
Pembekukan sementara itu dilakukan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi BEI Nomor: Kep-00024/BEI/03-2020 tanggal 10 Maret 2020 perihal Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam Kondisi Darurat.
BEI menyebut, perdagangan dibekukan selama 30 menit dan setelah itu akan dilanjutkan lagi.
“Perdagangan dilanjutkan pukul 11:49:31 waktu JATS tanpa ada perubahan jadwal perdagangan,” katanya.
(Fiki Ariyanti)