Intip Kinerja Emiten Ritel di Sepanjang Kuartal I 2024
Sejumlah emiten di sektor ritel kompak mencatatkan pertumbuhan kinerja yang ciamik sepanjang kuartal I-2024.
IDXChannel - Sejumlah emiten di sektor ritel kompak mencatatkan pertumbuhan kinerja yang ciamik sepanjang kuartal I-2024. Beberapa di antaranya PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) dan PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES).
Ketiganya memiliki segmen produk yang berbeda, namun berhasil membukukan kinerja positif. Berikut ulasan lengkap kinerjanya:
PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) mengantongi laba bersih sebesar Rp325,97 miliar, melesat hingga 221% dari periode yang sama tahun 2023 lalu yang sebesar Rp101,27 miliar. Sejalan dengan itu, penjualan perseroan juga naik 35% menjadi Rp3,7 triliun.
Pertumbuhan Penjualan Gerai yang Sama (SSSG) sebesar 34,3%, yang didorong oleh musim Lebaran lebih awal dibandingkan tahun lalu. Kinerja dua bulan pertama menghasilkan SSSG 0,7%, sementara di periode Lebaran mencapai SSSG -2,4%.
PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) tercatat mengantongi laba bersih sebesar Rp204,81 miliar, naik 29,33% dari periode yang sama tahun 2023 lalu yang sebesar Rp158,36 miliar.
Di samping itu, penjualan ACES juga naik menjadi Rp1,99 triliun dari sebelumnya sebesar Rp1,70 triliun. Seluruh area penjualan baik di Pulau Jawa maupun luar Pulau Jawa membukukan pertumbuhan. Berdasarkan produknya, segmen produk perbaikan rumah mencatatkan penjualan sebesar Rp1,04 triliun, produk gaya hidup mencatatkan penjualan sebesar Rp840,34 miliar, serta produk permainan mencatatkan penjualan sebesar Rp72 miliar.
Pengelola gerai Alfamidi, PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI), meraup laba bersih perseroan naik 34,93% menjadi Rp158,56 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp117,50 miliar. Pendapatan MIDI per akhir Maret 2024 tercatat sebesar Rp4,73 triliun, naik 18,65% dari sebelumnya sebesar Rp4,04 triliun.
Produk makanan mencatatkan pendapatan sebesar Rp2,98 triliun, sementara produk makanan segar mencatatkan pendapatan sebesar Rp646,91 miliar, serta produk non makanan mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,16 triliun.
(FRI)