MARKET NEWS

IPO di 2023, Intip Strategi Besar Data Sinergitama (ELIT)

Cahya Puteri Abdi Rabbi 21/12/2022 15:35 WIB

PT Data Sinergitama Jaya Tbk atau Elitery akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode ELIT pada awal 2023.

IPO di 2023, Intip Strategi Besar Data Sinergitama (ELIT). (Foto: MNC Media).

IDXChannel - PT Data Sinergitama Jaya Tbk atau Elitery akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode ELIT pada awal 2023. Langkah ini ditempuh perseroan guna meningkatkan dan memperkuat infrastruktur demi mendukung percepatan transformasi digital di Indonesia.

Presiden Direktur Elitery, Kresna Adiprawira mengungkapkan, melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) ini, perseroan akan mengembangkan di bidang manajemen dan operasional. 

Pengembangan ini bertujuan untuk memperluas pasar dengan mengembangkan usaha, baik di dalam maupun di luar negeri.
Selain itu, divisi research and development (R&D) perseroan juga akan terus membangun solusi-solusi inovatif berbasiskan teknologi Cloud.

“Kami juga akan membantu mengembangkan talenta Indonesia agar dapat bersaing dengan talenta asing, khususnya di bidang cloud,” kata Kresna dalam keterangan resminya, Rabu (21/12/2022).

Saat ini, Indonesia masih kekurangan 9 juta pekerja di bidang informasi dan komunikasi teknologi. Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya dalam menyediakan infrastruktur teknologi informasi yang merata dan memadai di seluruh Indonesia.

“Melihat kebutuhan tersebut, kami melakukan rekrutmen SDM dan pemberian pelatihan kepada karyawan Elitery agar SDM IT Indonesia dapat bersaing secara global,” ujar dia.

Lebih lanjut, berdasarkan data Riset World Economic Forum (2020), coud computing merupakan teknologi yang paling tinggi diadopsi selama pandemi Covid-19 dengan pencapaian sebesar 95%. 

Besarnya potensi pengguna teknologi cloud di Indonesia membuat perusahan-perusahaan penyedia layanan cloud global, seperti Google, Amazon, Microsoft, Alibaba dan Huawei melakukan investasi secara besar-besaran dalam membangun infrastruktur cloud di Indonesia.

Sementara itu, dengan tingginya kebutuhan teknologi cloud, serta dukungan dari pemerintah, Kresna optimistis  perseroan akan semakin berkembang. Melalui IPO ini, penyedia layanan tekonologi pusat data atau cloud computing ini juga akan mendapat dukungan dari para investor untuk tuan rumah yang menguasai pasar dalam dan luar negeri.

“Kami yakin ini merupakan saat yang tepat untuk mengembangkan Elitery secara agresif. Karena itu, kami berencana IPO untuk dapat mengambil momentum pertumbuhan cloud computing yang sangat cepat dan menguasai pasar Indonesia,” katanya.

Kresna yakin, langkah IPO ini dapat menggaet minat investor, pasalnya pusat data khususnya cloud computing merupakan tulang punggung dari ekonomi digital yang diperlukan dalam operasional sehari-hari semua sektor, baik swasta maupun pemerintahan.

Melihat pentingnya peran pusat data, pemerintah sudah mengeluarkan beberapa peraturan khusus yang mewajibkan adanya pusat data seperti PP 95/2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), PP 71/2019 terkait Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (PSTE), dan POJK 04/2021 untuk Lembaga Jasa Keuangan Non Bank (LKJNB).

“IPO ini akan menjadi batu loncatan bagi kami dalam menjalankan visinya untuk menjadi perusahaan Indonesia yang masuk sebagai ‘Leader’ pada Gartner Magic Quadrant, khususnya pada bidang Cloud Computing,” pungkas Kresna.

Sebagai informasi, perseroan menawarkan 500 juta saham atau 24,61% dari modal disetor dan ditempatkan perseroan. Dalam prospektus yang dirilis, perseroan menetapkan harga penawaran awal sebesar Rp120 hingga Rp150 per saham. 

Melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) ini, perseroan mengincar dana segar sebesar Rp75 miliar. 

(FAY)

SHARE