Jadwal IPO Pertamina Geothermal Energy (PGE), Bidik Dana hingga Rp9,78 T
Jadwal IPO Pertamina Geothermal Energy (PGE) perlu Anda cermati agar tidak tertinggal dalam mengoleksi saham ini. PGE bersiap menggelar IPO awal Februari ini.
IDXChannel – Jadwal IPO Pertamina Geothermal Energy (PGE) perlu Anda cermati agar tidak tertinggal dalam mengoleksi saham ini. PGE bersiap menggelar IPO awal Februari ini.
Pertamina Geothermal Energy (PGEO) atau PGE merupakan entitas usaha dari PT Pertamina (Persero). Perusahaan ini akan melakukan Penawaran Umum Perdana saham atau IPO dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 10,35 miliar saham atau sekitar 25% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh.
Saham dengan nilai nominal Rp500 per lembarnya itu akan ditawarkan dengan harga penawaran Rp820-945 per saham. Oleh karena itu, anak usaha PT Pertamina ini dapat meraih dana segar sekitar Rp8,48-9,78 triliun melalui aksi IPO tersebut.
Adapun jadwal IPO Pertamina Geothermal Energy (PGE) ini adalah sebagai berikut.
- Masa Penawaran Awal: 1 - 9 Februari 2023.
- Perkiraan Tanggal Efektif: 16 Februari 2023.
- Perkiraan Masa Penawaran Umum Perdana Saham: 20 - 22 Februari 2023.
- Perkiraan Tanggal Penjatahan: 22 Februari 2023.
- Perkiraan Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik: 23 Februari 2023.
- Perkiraan Tanggal Pencatatan Efek di BEI: 24 Februari 2023.
Dilansir dari laman resmi perusahaan, saham Pertamina Geothermal Energy saat ini dipegang oleh PT Pertamina Power Indonesia (PPI) dengan persentase kepemilikan mencapai 92,02%. Selain itu, saham PGE juga dimiliki oleh PT Pertamina Pedeve Indonesia (Pedeve) dengan persentase sebanyak 7,98%.
Adapun dalam proses IPO ini, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, dan PT Mandiri Sekuritas akan bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Sementara itu, penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian.
Dalam aksi IPO ini, perseroan juga akan mengalokasikan sebanyak 1,50% atau sebanyak-banyaknya 630.398.000 saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO untuk program opsi pembelian saham kepada manajemen dan karyawan perseroan (MESOP).
Dilansir dari prospektus perusahaan, sebanyak 85% dana hasil IPO nantinya akan digunakan untuk pengembangan usaha hingga tahun 2025. Kemudian, sebanyak 12% lainnya akan digunakan untuk capital expenditure pengembangan kemampuan digital, analitik, dan manajemen reservoir guna mendukung production, operation & maintenance excellence.