MARKET NEWS

Jantra Grupo (KAQI) Optimistis Kejar Pendapatan Rp74,3 Miliar di 2025

Taufan Sukma Abdi Putra 28/06/2025 12:39 WIB

Optimisme tersebut, salah satunya, ditopang lewat strategi pemaksimalan kemitraan strategis serta mendorong ekspansi perluasan jaringan.

Jantra Grupo (KAQI) Optimistis Kejar Pendapatan Rp74,3 Miliar di 2025 (foto: iNews Media Group)

IDXChannel - Di tengah kondisi industri otomotif yang masih cukup menantang, PT Jantra Grupo Indonesia Tbk (KAQI) mengaku masih optimistis dapat memaksimalkan kinerjanya sepanjang 2025 ini.

Optimisme tersebut, salah satunya, ditopang lewat strategi pemaksimalan kemitraan strategis serta mendorong ekspansi perluasan jaringan. 

"Target kami masih cukup optimistis, bisa mewujudkan pendapatan sebesar Rp74,3 miliar, atau tumbuh 27,69 persen dari proyeksi 2024," ujar Direktur Utama KAQI, Imam Sujono, dalam keterangan resminya, usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perseroan, pekan ini.

Sebagai informasi, Jantra Grupo sendiri merupakan emiten di sektor consumer cyclicals, sub sektor auto parts and equipment, dengan bidang usaha perawatan, perbaikan serta perdagangan suku cadang dan aksesori kaki-kaki kendaraan.

Menurut Imam, cukup tingginya penetapan target dapat mencerminkan keyakinan manajemen terhadap potensi pertumbuhan bisnis serta upaya strategis yang terus dilakukan demi meningkatkan kinerja dan memperluas pangsa pasar.

"Dengan implementasi strategi yang terukur dan adaptif terhadap perubahan pasar, secara optimistis kami menargetkan pertumbuhan kinerja yang solid dan berkelanjutan pada 2025 ini," ujar Imam.

Guna mewujudkan target tersebut, Imam menjelaskan, pihaknya bakal menjalankan sejumlah inisiatif utama, yaitu ekspansi jaringan layanan, yang dimulai dengan pembukaan bengkel di Pulau Jawa pada 2025.

Sedangkan ekspansi ke wilayah strategis lain direncanakan bakal mulai dilakukan pada tahun-tahun berikutnya.

Selanjutnya, Perseroan juga berupaya meningkatkan kapabilitas teknis dan adopsi teknologi terkini dalam layanan. Selain itu, optimalisasi sistem reservasi dan pelayanan pelanggan berbasis digital, serta meningkatkan efisiensi operasional dan penguatan struktur organisasi.

"Terakhir, yaitu soal pengembangan kemitraan strategis untuk mempercepat penetrasi pasar baru," ujar Imam.

Imam mengakui bahwa industri otomotif nasional tengah cukup tertekan dari sisi lemahnya daya beli serta penyesuaian biaya produksi akibat kenaikan harga komponen impor.

Namun demikian, Imam menyebut bahwa segmen purna jual tetap menunjukkan potensi pertumbuhan. Di sisi lain, sektor aftermarket dan perawatan kendaraan mengalami pertumbuhan positif.

Karenanya, KAQI mencoba memanfaatkan momentum ini dengan memperluas jaringan layanan, penguatan kerja sama dengan bengkel independen, serta mendorong optimalisasi distribusi suku cadang kaki-kaki kendaraan segmen spesialis yang menjadi keunggulan kompetitif Perseroan.

"Selain itu, strategi branding dan edukasi pelanggan juga terus kami tingkatkan untuk memperkuat posisi Jantra di pasar purna jual otomotif nasional, terutama di Jabodetabek dan kota-kota besar lain yang menjadi kontributor utama permintaan," ujar Imam.

(taufan sukma)

SHARE