MARKET NEWS

Jelang IPO, Mitratel Penuhi Panggilan DPR 

Dinar Fitra Maghiszha 10/11/2021 13:25 WIB

DPR memanggil manajemen PT Telkom Indonesia bersama anak usahanya Mitratel menjelang aksi korporasi penawaran umum saham perdana atau IPO.

Jelang IPO, Mitratel Penuhi Panggilan DPR (Ilustrasi)

IDXChannel -  Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) memanggil manajemen PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) bersama anak usahanya PT Dayamitra Telekomunikasi atau Mitratel menjelang aksi korporasi penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) Mitratel yang sedang dalam prosesnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pemimpin Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI dari Fraksi Gerindra Mohamad Hekal meminta penjelasan dari Mitratel terkait rencana meraup dana tambahan dari IPO yang diperkirakan bakal digunakan untuk menambah dana belanja modal perseroan.

Hekal mengatakan Mitratel memiliki keunggulan penggunaan serat optik milik Telkom Group yang tidak dimiliki oleh perusahaan menara telekomunikasi manapun.

"Saat ini Mitratel telah mengelola lebih dari 28.000 menara telekomunikasi yang berada di seluruh Indonesia, salah satu keunggulan Mitratel adalah penggunaan serat optik Telkom Group yang tidak dimiliki oleh perusahaan menara telekomunikasi manapun," kata Hekal dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VI bersama PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Dayamitra Telekomunikasi / Mitratel, di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (10/11/2021).

Komisi VI mengharapkan Mitratel dapat mendukung kemajuan ekonomi digital dan industri 4.0 sejalan dengan perannya dalam infrastruktur telekomunikasi.

"Keunggulan tersebut membuat mayoritas operator seluler Indonesia menjadi pelanggan / tenant dengan menempatkan perangkat BTS / Base Transceiver Station atau stasiun pemancar di menara milik Mitratel. Selain itu, Mitratel juga melakukan ekspansi portfolio jasa turunan menara beserta project solution manage services dan fiberisasai dan digital services untuk mengakselerasi iklim digital di Indonesia," lanjutnya.

Melalui IPO, Mitratel menawarkan 25.540.000.000 saham atau 29,85 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor perusahaan setelah penawaran umum, senilai Rp775-Rp975 per lembar saham. Dengan demikian, perseroan diperkirakan bakal memperoleh dana segar sebanyak Rp19,79 triliun hingga Rp24,90 triliun dari IPO ini.

Perseroan menunjuk PT BRI Danareksa Sekuritas, HSBC, JP Morgan, PT Mandiri Sekuritas, dan Morgan Stanley sebagai joint bookrunners dan joint global coordinators. BRI Danareksa Sekuritas bersama Mandiri Sekuritas juga bertindak sebagai joint lead managing underwriters dan domestic underwriters.

Perseroan menyatakan bahwa dana IPO ini akan digunakan sebanyak 44 persen untuk belanja modal seperti penambahan penguatan, penambahan menara telekomunikasi, pembangunan menara baru dan penambahan site baru, serta ekspansi ke teknologi dan layanan yang berkaitan dengan bisnis penyewaan menara.

Sementara 56 persen lainnya bakal dieksekusi untuk belanja modal anorganik, seperti mengakuisisi menara telekomunikasi dari operator telekomunikasi dan akuisisi strategis produk, teknologi, dan layanan baru.

Adapun sisanya bakal digunakan untuk kebutuhan modal kerja dan kebutuhan peningkatan sistem teknologi informasi serta penerapan program pengembangan.

Menunggu diperolehnya pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penawaran umum akan dilaksanakan pada 16-18 November 2021 dan pencatatan saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 22 November 2021. Sedangkan masa penawaran umum akan dilaksanakan pada 16-18 November 2021. (NDA)

SHARE