MARKET NEWS

Jelang Pengumuman Suku Bunga AS, IHSG Hari Ini Diprediksi Menguat

Dinar Fitra Maghiszha 12/06/2023 06:45 WIB

Target terdekat adalah menguji resistance level 6.730

Jelang Pengumuman Suku Bunga AS, IHSG Hari Ini Diprediksi Menguat (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Pelaku pasar modal domestik bersiap menyambut keputusan suku bunga bank sentral Amerika Serikat / Federal Reserve (The Fed) pada pekan ini. 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diramal melanjutkan penguatan setelah pada Jumat (9/6) lalu positif 0,42% di 6.694,02.

Secara teknikal indeks komposit menembus breakout di 6.680 sekaligus memvalidasi indikasi minor bullish reversal. "Target terdekat adalah menguji resistance level 6.730," tulis Phintraco Sekuritas dalam riset akhir pekan, dikutip Senin (11/6).

Sepanjang pekan lalu beberapa sektor menopang penguatan indeks, yang dipimpin oleh sektor transportasi 5,54%, properti 5,27%, infrastruktur 3,88%, dan konsumer siklikal 3,87%. Sektor industri dan energi juga cukup gemilang masing-masing tumbuh 3,60%, dan 3,54%. Satu sektor yang negatif hanya teknologi di level 3,11%.

Sejumlah sentimen makro eksternal masih menjadi perhatian pelaku pasar. The Fed diharapkan dapat menahan ataupun memangkas suku bunga acuan dalam rapat dewan kebijakan (FOMC) pada 13-14 Juni 2023. Namun, putusan ini masih akan mengacu data inflasi yang juga diumumkan pada Selasa (13/6).

Konsensus yang dihimpun Investing.com membaca ada penurunan inflasi bulanan (MtM) sebesar 0,3%, sedangkan inflasi inti bulanan (MtM) diperkirakan tak berubah di level 0,4%.

Penurunan inflasi memberi sinyal bahwa lonjakan suku bunga telah memberi dampak signifikan, sehingga berpotensi mendorong The Fed memangkas bunga mereka, demikian menurut pengamatan Phintraco Sekuritas.

Namun, pasar juga tengah bersiap apabila potensi 25 bps tambahan bakal diluncurkan tatkala inflasi masih cukup panas. "Pasar mengharapkan adanya petunjuk mengenai potensi terminal rate The Fed," terangnya.

Dari dalam negeri, revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh World Bank dari 4,8% (YoY) menjadi 4,9% (YoY) dapat menjadi katalis positif. Bank Indonesia (BI) juga baru melaporkan cadangan devisa sebesar USD139,3 miliar pada Mei 2023, meskipunn lebih rendah dari bulan sebelumnya.

"Penurunan ini terkait dengan pembayaran utang luar negeri pemerintah dan antisipasi permintaan likuiditas mata uang asing di industri perbankan," terang riset Philip Sekuritas Indonesia.

(SAN)

SHARE