JP Morgan: Kesepakatan Dagang RI-AS Berhasil Beri Sentimen Positif bagi Pasar
JP Morgan Indonesia menilai kesepakatan dagang dengan Amerika Serikat (AS) pada 16 Juli 2025 berhasil memberi sentimen positif jangka pendek bagi pasar.
IDXChannel - JP Morgan Indonesia menilai kesepakatan dagang dengan Amerika Serikat (AS) pada 16 Juli 2025 berhasil memberi sentimen positif jangka pendek bagi pasar. Hal tersebut karena RI mendapatkan tarif impor 19 persen, lebih rendah daripada usulan awal 32 persen.
"Indonesia menjadi negara ASEAN kedua setelah Vietnam (tarif 20 persen) yang mencapai kesepakatan dagang dengan AS. Risiko ketidakpastian perdagangan Indonesia-AS berkurang, sehingga sebagian arus keluar dari pasar saham Indonesia berpotensi masuk kembali," kata Head of Research & Strategy J.P Morgan Indonesia, Henry Wibowo dalam keterangan resmi, Sabtu (6/9/2025).
Sementara itu, Prospek ekonomi Indonesia untuk sisa 2025 dinilai tetap menjanjikan, didorong oleh stimulus
fiskal, perjanjian perdagangan, dan pelonggaran kebijakan moneter yang membuka jalan bagi pertumbuhan berkelanjutan.
"Valuasi pasar yang menarik dan kebijakan strategis juga memberi
prospek cerah pada sektor-sektor tertentu seperti barang konsumsi, properti, dan perbankan," ujar CEO & Senior Country Officer J.P. Morgan Indonesia, Gioshia Ralie.
Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) yang baru diumumkan turut memperkuat optimisme ini, dengan keseimbangan antara dorongan pertumbuhan dan disiplin fiskal.
Secara keseluruhan, J.P. Morgan menilai anggaran 2026 berhasil menjaga
keseimbangan antara disiplin fiskal, pendanaan program strategis pemerintah, investasi jangka panjang, dan kebutuhan jangka pendek untuk mendorong konsumsi masyarakat.
"Pada saat yang sama, pemerintah tetap berkomitmen pada kebijakan fiskal yang cermat, karena defisit fiskal diperkirakan akan turun menjadi 2,48 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) dibandingkan dengan 2,78 persen pada 2025," kata dia.
(NIA DEVIYANA)