Jumlah Pengguna Jasa Naik 300 Persen, OJK Terus Pacu Perdagangan di Bursa Karbon
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya meningkatkan perdagangan di bursa karbon. Sejauh ini, jumlah pengguna jasa meningkat 300 persen.
IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya meningkatkan perdagangan di bursa karbon. Beberapa cara yang ditempuh yakni melalui program edukasi hingga seminar dan focus group discussion (FGD).
“Itu dengan inisiatif sendiri ataupun dalam memenuhi undangan stakeholder terkait,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (11/7/2024).
Inarno menyebut salah satu parameter yang menggembirakan dari perkembangan bursa karbon yaitu perkembangan pengguna jasa (PJ) di bursa karbon pun tergolong baik dengan jumlah PJ naik tiga kali lipat atau 300 persen. Di mana sejak awal diluncurkan pada September 2023 lalu tercatat sebanyak 18 PJ, dan saat ini bertambah menjadi 67 PJ.
Di samping itu, salah satu target terdekat OJK adalah memfasilitasi perdagangan allowance atau Persetujuan Teknis Batas Atas Emisi - Pelaku Usaha (PTBAE-PU) pada sub sektor pembangkit listrik di bursa karbon.
“Kami masih terus berkoordinasi dengan Kementerian ESDM dalam hal ini,” kata Inarno.
Namun di samping hal tersebut, OJK memahami bahwa masih perlu adanya penguatan kerangka peraturan perdagangan karbon di pasar primer, sehingga perlu dukungan Kementerian terkait dalam implementasinya.
“Kami berharap beberapa program pengembangan bursa karbon di pasar primer yang sedang diupayakan pemerintah dapat segera terwujud, sehingga target pemerintah dalam perdagangan karbon secara keseluruhan dapat tercapai,” ujar dia.
Inarno melanjutkan, sejak diluncurkan pada 26 September 2023 hingga 28 Juni 2024, tercatat 67 pengguna jasa yang mendapatkan izin dengan total volume sebesar 608.740 tCO2e dan akumulasi nilai sebesar Rp36,79 miliar.
Secara rinci, nilai transaksi 26,85 persen di pasar reguler, sebesar 22,87 persen di pasar negosiasi, sebesar 50,23 persen di pasar lelang, dan 0,05 persen di marketplace.
Ke depan, potensi bursa karbon diyakini masih sangat besar dengan mempertimbangkan terdapat 3.834 pendaftar yang tercatat di Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN PPI), juga tingginya potensi unit karbon yang dapat ditawarkan.
(FRI)