MARKET NEWS

Kekhawatiran Rusia-Ukraina Mulai Reda, Bursa Asia Kompak Menguat

Dinar Fitra Maghiszha 16/02/2022 10:58 WIB

Hingga pukul 10:31 WIB, Nikkei 225 Jepang (N225) naik 2,08% di 27.423, KOSPI Korea Selatan (KS11) menguat 1,62% di 2.719,94

Kekhawatiran Rusia-Ukraina Mulai Reda, Bursa Asia Kompak Menguat (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Bursa saham di kawasan Asia Pasifik sebagian besar kompak berada di zona hijau pada Rabu pagi (16/2/2022). 

Hingga pukul 10:31 WIB, Nikkei 225 Jepang (N225) naik 2,08% di 27.423, KOSPI Korea Selatan (KS11) menguat 1,62% di 2.719,94 dan Hang Seng Hong Kong (HSI) tumbuh 1,32% di 24.676. 

Shanghai Composite China (SSEC) dan Taiwan Weighted (TWII) menguat masing-masing 0,70% di 3.470,37 dan 1,44% di 18.209,91. 

Adapun Straits Times Singapura koreksi -0,04% di 3.420,03, Indonesia Composite Index / IHSG menguat 0,53% di 6.841,19, dan Australia ASX 200 (AXJO) melesat 0,70% di 7.257,10. 

Penguatan pada pagi ini terjadi setelah kekhawatiran atas invasi Rusia ke Ukraina mulai mereda. Rusia sebelumnya mengatakan telah menarik sejumlah pasukannya di perbatasan. 

Ketegangan antara kekuatan dunia atas situasi di Ukraina, beberapa hari terakhir ini berkembang menjadi salah satu krisis terdalam dalam hubungan antara Timur-Barat selama beberapa dekade, sekaligus menjadi perhatian utama para investor. 

"Jika kita terus melihat tanda-tanda bahwa diplomasi telah berhasil dan ketegangan mulai turun. Saya pikir kita akan melihat semacam pembalikan perdagangan," kata Analis IG, Kyle Rodda, dilansir Reuters, Rabu (16/2/2022). 

Rodda mencermati perhatian investor kemungkinan akan beralih ke perkembangan kebijakan ekonomi dan moneter di tengah spekulasi yang sedang berlangsung bahwa Federal Reserve AS akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin penuh pada bulan Maret. 

Di antara sejumlah peristiwa yang menjadi fokus, rilis risalah pertemuan kebijakan Fed pada Januari dijadwalkan akan diumumkan pada Rabu malam (16/2). Adapun pada tanggal yagn sama, ada rilis data inflasi bulan Januari dari Inggris dan Kanada. 

Kendati ketegangan Rusia-Ukraina mulai mereda, Rodda melihat masih ada risiko dan kekhawatiran seputar kebijakan moneter yang dapat mempengaruhi bursa global. 

"Itu bisa muncul kembali sebagai pendorong volatilitas karena ketegangan geopolitik sedikit mereda," pungkasnya.

(SANDY)

SHARE