Bursa Asia Merah Gara-gara The Fed, Bagaimana dengan IHSG?

IDXChannel - Bursa saham di kawasan Asia Pasifik sebagian besar bergerak di zona merah pada perdagangan Kamis pagi (27/1/2022), imbas dari pernyataan Gubernur Federal Reserve AS Jerome Powell terkait kabar kenaikan suku bunga setelah Maret 2022.
Hingga pukul 10:08 WIB, Nikkei 225 Jepang (N225) turun -2,65 persen DI 26.296, KOSPI Korea Selatan (KS11) merosot -2,93 persen di 2.629,86.
Di Australia, ASX 200 (AXJO) turun -1,58 persen di 6.581,90, sementara Shanghai Composite China terkoreksi -0,67 persen di 3.432,5. Adapun Hang Seng Hong Kong (HSI) tertekan -2,55 persen di 23.735,93, dan Straits Times Singapura merosot -0,53 persen di 3.253,63.
Berbeda dari lainnya, Indonesia Composite Index / IHSG justru naik 0,29 persen di 6.620,17.
Pernyataan Gubernur Fed Jerome Powell di depan awak media atas hasil rapat FOMC memberi gambaran jelas bahwa bank sentral Amerika Serikat akan menahan gelombang inflasi dengan menaikkan suku bunga. Kendati tidak memberikan jadwal spesifik, The Fed diproyeksi akan mengeksekusinya mulai Maret 2022.
"Pertemuan Fed lebih hawkish dari yang kami harapkan," Analis Bank Standard Chartered Steven Englander dalam sebuah catatan, dilansir Reuters, Kamis (27/1/2022).
Powell menegaskan bahwa ada "sedikit ruang untuk menaikkan suku bunga tanpa mengancam pasar tenaga kerja". Adapun komentar tersebut memberi penekanan betapa tingginya risiko inflasi yang dapat dihadang dengan pengetatan kebijakan.
"Pernyataan itu sebagian besar sudah diprediksi, tetapi Powell terlihat menekankan risiko kenaikan inflasi, merujuk pada langkah penarikan kebijakan yang lebih stabil," pungkasnya.
Selain The Fed, meningkatnya kekhawatiran investor atas ketegangan politik antara Rusia dan Ukraina memperburuk kekhawatiran terhadap pasokan di sektor energi. Hal ini memberi dampak terhadap harga minyak yang masih tetap berada di level tertingginya. (RAMA)