"Pertemuan Fed lebih hawkish dari yang kami harapkan," Analis Bank Standard Chartered Steven Englander dalam sebuah catatan, dilansir Reuters, Kamis (27/1/2022).
Powell menegaskan bahwa ada "sedikit ruang untuk menaikkan suku bunga tanpa mengancam pasar tenaga kerja". Adapun komentar tersebut memberi penekanan betapa tingginya risiko inflasi yang dapat dihadang dengan pengetatan kebijakan.
"Pernyataan itu sebagian besar sudah diprediksi, tetapi Powell terlihat menekankan risiko kenaikan inflasi, merujuk pada langkah penarikan kebijakan yang lebih stabil," pungkasnya.
Selain The Fed, meningkatnya kekhawatiran investor atas ketegangan politik antara Rusia dan Ukraina memperburuk kekhawatiran terhadap pasokan di sektor energi. Hal ini memberi dampak terhadap harga minyak yang masih tetap berada di level tertingginya. (RAMA)