MARKET NEWS

Kemarin Tembus 18.000, Kinerja Saham ARTO Hari Ini Malah Loyo

Yulistyo Pratomo 29/07/2021 10:15 WIB

Kinerja saham milik PT Bank Jago Tbk (ARTO) kini berbalik 180 derajat dibandingkan kemarin, saham emiten yang dimiliki Gojek tersebut justru bergerak loyo.

Kemarin Tembus 18.000, Kinerja Saham ARTO Hari Ini Malah Loyo. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kinerja saham milik PT Bank Jago Tbk (ARTO) kini berbalik 180 derajat dibandingkan kemarin, Hari ini, saham emiten yang dimiliki Gojek tersebut justru bergerak loyo ke zona merah.

Berdasarkan pantauan RTI Business, Kamis (29/7/2021), hingga pukul 10.00 wib ARTO melemah 2,20 persen pada perdagangan hari ini, yang menyebabkan koreksi sebanyak 400 poin. Kini saham berada di kisaran harga Rp17.800.

Angka ini lebih rendah dibandingkan angka penutupan pada perdagangan bursa kemarin, Rabu (29/7/2021), di mana saham ditutup di harga 18.200.

Frekuensi perdagangan atas ARTO ini mencapai 6.994 dengan tingkat volume saham sebesar 8,36 juta. Alhasil, nilai transaksi atas ARTO mencapai Rp150,74 miliar dengan dengan Market Cap hingga Rp246,64 triliun.

Sehari sebelumnya, ARTO langsung bergerak naik usai pembukaan perdagangan pagi ini. Saham perbankan milik Gojek ini dibuka di harga 17.400, langsung melesat ke angka 18.225 dalam waktu 1 jam 15 menit.

harga tersebut merupakan rekor tertinggi yang terjadi pada saham ARTO sejak diakuisisi oleh Gojek pada November 2020 lalu. Saat ini pergerakannya masih fluktuatif, antara di mana harga saham berada di kisaran 17.900 hingga 18.000 sampai dengan pukul 10.50 wib.

Saat ini, frekuensi perdagangan atas ARTO mencapai 7.348 dengan volume saham yang diperdagangkan mencapai 11,59 juta. Nilai transaksi atas saham ini mencapai Rp207,06 miliar dengan Market Cap mencapai Rp248,37 triliun.

Sebelumnya, Bank Jago melaporkan kerugian pada Semester I-2021, di mana ARTO masih merugi sebesar Rp47 triliun. Hal ini terjadi karena perseroan terus mengalokasikan sebagian besar biayanya untuk investasi.

Direktur Utama Bank Jago, Kharim Siregar, mengungkapkan, perusahaan yang bergerak sebagai bank teknologi ini terus menginvestasikan dananya ke bidang IT, pengembangan aplikasi dan rekruitmen talenta baru. Alhasil, biaya operasional (operating expense) pun meningkat sebanyak 135% menjadi Rp183 miliar.

Meski demikian, ARTO dan Gojek sempat memperkenalkan kolaborasi antara kedua perusahaan tersebut, di mana Gojek menjadikan Bank Jago sebagai salah satu sistem pembayaran digital untuk membayar berbagai layanan seperti transportasi, makanan, dan tagihan di aplikasi Gojek.

Chief Corporate Affairs Gojek, Nila Marita menjelaskan, integrasi tahap awal dengan aplikasi Jago semakin melengkapi opsi pembayaran non tunai yang tersedia di aplikasi Gojek. 

Nasabah Bank Jago semakin mudah bertransaksi tanpa perlu top up saldo, karena setiap transaksi akan langsung mendebet sumber dana di kantong Jago yang terhubung dengan aplikasi Gojek. (TYO)

SHARE