Kenaikan Harga Emas Jadi Katalis Saham Antam (ANTM), Begini ProspeknyaKenaikan Harga Emas Jadi Katal
Harga emas menjadi sentimen positif bagi saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Terlebih lagi harga emas terus mencatatkan rekor tertinggi.
IDXChannel - Momentum kenaikan harga emas menjadi sentimen positif bagi saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Terlebih lagi harga emas terus mencatatkan rekor tertinggi didukung sejumlah sentimen global.
RHB Sekuritas Indonesia dalam riset terbarunya memperkirakan laba bersih ANTM pada 2025 mencapai Rp7,23 triliun, dan pendapatan berpotensi tumbuh menjadi Rp102,5 triliun.
"Kami menaikkan proyeksi laba ANTM tahun 2025–2026 masing-masing sebesar 11 persen dan 14 persen," tulis RHB Sekuritas dalam ‘ANTM Polished Fundamentals, Golden Momentum', dikutip Jumat (10/10).
Analis mencermati segmen emas ANTM tetap menjadi penyumbang utama laba perseroan. Namun, kenaikan harga emas tidak otomatis menaikkan margin, karena bahan baku pemurnian menyumbang hampir 90 persen dari total beban pokok penjualan.
Harga emas dinilai masih jadi penopang utama ANTM, dengan momentum positif dan permintaan domestik yang kuat.
"Berdasarkan perkiraan kami, peningkatan volume penjualan emas sebesar sekitar 1 persen dapat meningkatkan laba konsolidasi ANTM sebesar 0,6-0,8 persen, dengan asumsi margin pengolahan tetap stabil dan harga emas tetap stabil," kata dia.
Kemitraan strategis antara ANTM dan PT Freeport Indonesia juga dinilai menjadi salah satu katalis positif. Berdasarkan perjanjian yang disepakati pada November 2024, ANTM akan membeli 30 ton emas murni 99,99 persen per tahun dari Freeport.
Sebagai catatan, pengiriman pertama sebesar 125 kilogram telah dilakukan pada Februari 2025.
Kemitraan tersebut dinilai memperkuat pasokan emas domestik dan mendukung pengembangan fasilitas pemurnian emas ANTM di Gresik.
Meski terjadi gangguan operasional di Freeport belum lama ini, analis menilai hal tersebut tidak akan berdampak signifikan terhadap proyeksi pendapatan, selama kontrak tetap berjalan sesuai kesepakatan.
"Harusnya dampaknya terbatas terhadap pendapatan," tuturnya.
Selain bisnis emas, unit nikel ANTM juga diproyeksikan mengalami peningkatan produksi setelah memperoleh persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) 2025.
Analis memperkirakan harga bijih nikel tetap berada di level premium karena pasokan terbatas, sementara smelter dalam negeri terus beroperasi dengan kapasitas tinggi.
RHB juga menyoroti keterlibatan ANTM bersama Indonesia Battery Corporation (IBC) dan LG Energy Solution dalam proyek pengembangan baterai kendaraan listrik senilai USD15 miliar.
Proyek ini dinilai menjadi bagian dari diversifikasi bisnis nikel untuk mendukung rantai pasok kendaraan listrik di Indonesia.
Target Saham
Dalam analisanya, RHB Sekuritas mempertahankan rekomendasi buy dengan target harga baru ANTM senilai Rp3.800 per saham.
Secara valuasi, RHB mengestimasi saham ANTM diperdagangkan pada rasio EV/EBITDA sekitar 7 kali untuk 2025, di bawah target 9 kali.
Dengan proyeksi pertumbuhan laba dan kondisi keuangan yang solid, RHB memperkirakan dividen yield ANTM mencapai sekitar 8 persen pada 2026 mendatang.
Hingga Jumat (10/10/2025) pukul 10:28 WIB, saham ANTM naik 1,55 persen ke Rp3.270 per saham.
(Febrina Ratna Iskana)