Kinerja Falmaco Nonwoven Industri (FLMC) Merosot, Ini Penyebabnya
Pembatasan operasional toko menyebabkan perusahaan mencatatkan kerugian hingga Rp10 miliar per 30 Juni 2021 lalu.
IDXChannel - PT Falmaco Nonwoven Industri Tbk (FLMC) menyatakan rendahnya profitabilitas perseroan akibat keterbatasan jam buka tutup toko selama pandemi Covid-19 tahun lalu.
Dikutip dari Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia, Jumat (14/10/2022), Direktur FLMC Freddy Hanafi menyatakan, pembatasan operasional toko menyebabkan perusahaan mencatatkan kerugian hingga Rp10 miliar per 30 Juni 2021 lalu.
"Dan saat ini emiten mengadakan perluasan penjualan untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam daya saing jual dan membantun sumber daya jual yang lebih efisien," tulisnya dalam keterangan resmi yang dikutip oleh MPI, Jumat (14/10/2022).
Sementara itu, Freddy menambahkan bahwa revaluasi aset yang dilakukan bertujuan untuk membantu perusahaan dalam menunjukkan nilai wajar aset kepada publik terutama kepada investor. Adapun demikian revaluasi aset tetap menyebabkan surplus revaluasi aset tetap sebesar Rp90 miliar.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa laporan keuangan yang diaudit untuk tahun 2021 memang belum dilaporkan kepada Otoritas Bursa.
"Saat ini masih menunggu persetujuan dari pihak rekanan auditor secara keseluruhan sudah selesai," jelasnya.
Kemudian alasan belum dilakukannya pembelian mesin dikarenakan mesin yang dipesan masih dalam tahap proses perakitan sehingga belum dapat direalisasikan.
Dia melanjutkan bahwa pihaknya juga telah melakukan pelunasan hutang kepada pihak Bank per 30 September 2022.
Freddy juga menjelaskan terkait laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum perdana per 30 Juni 2022 yang belum disampaikan, dikarenakan laporan keuangan audited tahun 2021 belum disampaikan dan belum ada persetujuan dari rekanan auditor.
(DES)