Koka Indonesia (KOKA) Siap Berpartisipasi dalam Pembangunan IKN
perseroan akan mulai memasok untuk kebutuhan pembangunan IKN pada Februari 2024 mendatang.
IDXChannel - PT Koka Indonesia Tbk (KOKA) memastikan bakal turut ambil bagian dalam proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, di Kalimantan Timur.
Menurut Direktur Keuangan KOKA, Michael Albert, pihaknya saat ini telah mengantongi proyek dalam pembangunan IKN, dan siap untuk memulai pengerjaan.
"Sudah ada. Tapi kami masih sifatnya confidential dari pihak pemberi kerjanya," ujar Michael, di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (11/10/2023).
Namun demikian, Michael mengaku belum dapat membeberkan mekanisme kerja yang bakal diterapkan dalam proyek tersebut.
Michael menyebut bahwa perseroan akan mulai memasok untuk kebutuhan pembangunan IKN pada Februari 2024 mendatang.
Sementara, KOKA ke depan bakal lebih fokus untuk menggarap proyek-proyek infrastruktur, seperti pembangunan smelter dan pabrik baterai.
Sebelumnya, KOKA juga telah memasok untuk pembangunan sejumlah pabrik, yaitu milik PT Cengkok Lithium Indonesia, PT Hua Cin, dan PT Kinxiang New Energy.
"Di kami sendiri memang mengerjakan untuk dua segmen, konstruksi dan infrastruktur, tapi untuk saat ini kami fokus ke infrastrukturnya," tutur Michael.
Di samping itu, KOKA juga akan berfokus untuk memperluas pangsa pasar, bukan hanya di Cina. Salah satunya dengan melakukan ekspansi untuk investasi di material tiang pancang.
Saat ini KOKA sudah membangun pabrik tiang pancang yang berlokasi di Semarang, yaitu PT Cahaya Mega Beton.
Pembangunan pabrik tersebut dimaksudkan agar KOKA dapat berkontribusi baik di sektor jasa maupun sebagai pemasok material untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Hingga akhir 2023, perseroan membidik pertumbuhan laba menjadi sebesar Rp45 miliar di akhir tahun 2023. Sementara untuk pendapatan, perseroan menargetkan dapat mengantongi sebesar Rp125 miliar.
Melansir laporan keuangan, hingga Maret 2023, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp69,54 miliar dan laba bersih sebesar Rp11,87 miliar. (TSA)