MARKET NEWS

Laba Bersih Astra Agro Lestari (AALI) Turun 56,22 Persen di Kuartal I-2021

Aditya Pratama 22/04/2021 07:05 WIB

PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mencatatkan penurunan laba bersih pada kuartal I-2021.

Laba Bersih Astra Agro Lestari (AALI) Turun 56,22 Persen di Kuartal I-2021. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mencatatkan penurunan laba bersih pada kuartal I-2021. Pada laporan keuangan per 31 Maret 2021, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp162,43 miliar, atau lebih rendah 56,22 persen dibanding 31 Maret 2020 (yoy) sebesar Rp371,06 miliar.

Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (22/4/2021), perseroan mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp5,03 triliun, atau naik 4,98 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp4,79 triliun, dengan laba per saham dasar Rp84,39.

Adapun pendapatan perseroan terdiri atas minyak sawit mentah dan turunannya, inti sawit dan turunannya dan pendapatan lainnya.

Minyak sawit mentah dan turunannya tercatat Rp4,50 triliun atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp4,43 triliun; inti sawit dan turunannya tercatat Rp495,35 miliar atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp313,78 miliar; pendapatan lainnya tercatat Rp36,27 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp45,57 miliar.

Namun, perseroan mengalami penurunan signifikan dari keuntungan selisih kurs bersih pada kuartal I tahun ini, dengan catatan Rp12,22 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp104,36 miliar.

AALI mencatatkan kenaikan beban pokok pendapatan di kuartal I-2021 menjadi Rp4,10 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp3,86 triliun. Sementara itu, beban penjualan menurun menjadi Rp94,75 miliar dari sebelumnya Rp101,90 miliar serta beban umum dan administrasi yang turun menjadi Rp179,57 miliar dari sebelumnya Rp185,27 miliar.

Astra Agro Lestari mencatatkan liabilitas sebesar Rp8,82 triliun dan ekuitas Rp19,64 triliun. Adapun total aset perseroan meningkat menjadi Rp28,46 triliun dibanding tahun 2020 sebesar Rp27,78 triliun. (TYO)

SHARE