IDXChannel - Insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk pembelian mobil baru belum berefek luas pada kinerja keuangan PT Astra International Tbk (ASII) di kuartal I-2021. Pada laporan keuangan per 31 Maret 2021, Perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp3,72 triliun atau lebih rendah 22,49 persen dibanding 31 Maret 2020 sebesar Rp4,81 triliun.
Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Perseroan mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp51,70 triliun atau turun 4,26 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp54 triliun, dengan laba per saham dasar Rp92.
Presiden Direktur Astra International, Djony Bunarto Tjondro menjelaskan mengenai menurunnya pendapatan dan laba bersih grup Astra pada kuartal pertama tahun 2021, dimana tahun lalu pandemi baru mulai memengaruhi ekonomi Indonesia dan kinerja bisnis secara substansial pada bulan Maret 2020.
"Walaupun kinerja usaha Grup perlahan membaik pada beberapa bulan terakhir, prospek kinerja tahun ini masih dibayangi oleh ketidakpastian akibat dampak dari pandemi yang masih berlanjut," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (21/4/2021).
Adapun pendapatan Perseroan terdiri atas penjualan barang, jasa dan sewa, jasa keuangan, pendapatan dari kontrak dengan pelanggan diselesaikan dan pendapatan dari sumber lainnya (dari jasa keuangan, sewa dari properti dan lain-lain).