Laba Prodia (PRDA) Terkontraksi, Raup Rp148,7 Miliar pada Semester I-2023
PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) membukukan perolehan laba bersih pada semester I-2023 sebesar Rp148,7 miliar.
IDXChannel - Emiten laboratorim klinis, PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) membukukan perolehan laba bersih pada semester I-2023 sebesar Rp148,7 miliar. Jumlah ini sedikit mengalami kontraksi secara year on year (yoy).
Namun demikian, masih memiliki pertumbuhan rata-rata tahunan (CAGR) sebesar 16% dalam 5 tahun terakhir. Meski laba tergerus, pendapatan perseroan naik menjadi Rp1,06 triliun hingga pertengahan tahun ini.
Peningkatan pendapatan tersebut didukung kenaikan volume pemeriksaan, khususnya pasca seasonality bulan Ramadan dan Lebaran, serta berbagai aktivitas marketing dalam rangka HUT-50 Prodia.
Jumlah pendapatan dari channel digital mengalami kenaikan sebesar lebih dari 43% di semester I 2023 jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, sedangkan kontribusi pendapatan dari layanan home service telah mencapai angka 11%.
Selain itu, pendapatan dari referensi pihak ketiga (rumah sakit, klinik, asuransi, dan lainnya) mengalami peningkatan lebih dari 16% YoY.
Arus kas bersih dari aktivitas operasi melonjak 22% menjadi Rp201,7 miliar. Ini menandakan perseroan memiliki posisi keuangan yang sehat untuk melanjutkan operasi bisnis hingga akhir tahun.
Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty mengatakan, pencapaian kinerja perseroan hingga Juni 2023 menunjukkan ketahanan perseroan untuk tetap menghasilkan kinerja positif pasca pandemi dan tanggap terhadap berbagai perubahan siklus bisnis.
Didorong oleh berbagai inovasi bisnis, teknologi, dan tim yang solid, perseroan berupaya untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik dari tahun ke tahun.
“Kami optimistis dapat mempertahankan kinerja positif ini dan terus mengedepankan pelayanan berbasis customer centric yang berkualitas, untuk mencapai target di akhir tahun dengan gemilang," terang Dewi dalam keterangan resminya di Keterbukaan Informasi BEI, Senin (31/7/2023).
Untuk terus mempertahankan kinerja positif sampai akhir tahun, perseroan mendorong pertumbuhan jumlah kunjungan dan volume pemeriksaan, baik dari segmen Business to Consumers (B2C) dan Business to Business (B2B).
Dengan strategi berbasis customer centric, Prodia terus memperluas akses layanan melalui channel digital, home service, dan partnership dengan institusi kesehatan lainnya, termasuk rumah sakit, klinik, dan asuransi.
Sampai dengan semester pertama tahun ini, perseroan juga telah berhasil meluncurkan 10 pemeriksaan baru untuk melengkapi jenis pemeriksaan yang dibutuhkan oleh pelanggan.
Perseroan akan terus melanjutkan pengembangan teknologi digital dalam bisnis operasional guna meningkatkan transparansi, kemudahan akses layanan, keamanan dan komitmen kualitas pelayanan kepada pelanggan.
Hal ini terlihat dari besaran alokasi pendanaan perseroan, di mana lebih dari 50% dari total capex di tahun ini akan digunakan untuk pengembangan lab dan teknologi digital dalam bisnis operasional.
(FAY)