MARKET NEWS

Laba Resource Alam Indonesia (KKGI) Meningkat 95,4 Persen di 2024

Nur Ichsan Yuniarto 24/03/2025 16:38 WIB

KKGI mencatat pertumbuhan kinerja keuangan sepanjang 2024. Keberhasilan ini didorong oleh efisiensi biaya serta penguatan operasional.

Laba Resource Alam Indonesia (KKGI) Meningkat 95,4 Persen di 2024 (Dokumen KKGI)

IDXChannel - PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI) mencatat pertumbuhan kinerja keuangan sepanjang 2024. Keberhasilan ini didorong oleh efisiensi biaya, penguatan operasional, dan strategi ekspansi yang terarah. 

Laba kotor perusahaan meningkat 95,4 persen menjadi USD103,14 juta dari USD52,78 juta pada 2023. Peningkatan ini mencerminkan keberhasilan perusahaan dalam menjaga profitabilitas di tengah fluktuasi harga batu bara global.

"Pertumbuhan laba kotor hampir dua kali lipat ini merupakan hasil dari kedisiplinan operasional, efisiensi yang terus ditingkatkan, serta optimalisasi rantai pasokan. Rasio profitabilitas perusahaan juga mengalami penguatan signifikan," kata Direktur Keuangan PT Resource Alam Indonesia Tbk, Agoes Soegiarto Soeparman, Senin (24/3/2025).

Dia menambahkan, pendapatan perusahaan mengalami kenaikan sebesar 10,9 persen, mencapai USD 326,8 juta dibandingkan USD 294,67 juta pada tahun sebelumnya. Laba bersih setelah pajak tumbuh 49,85 persen menjadi USD40,15 juta dari USD26,8 juta pada 2023. 

Dia melanjutkan, gross profit margin KKGI meningkat dari 17,91 persen menjadi 31,56 persen, operational profit margin naik dari 12,97 persen menjadi 19,84 persen, dan net profit margin bertambah dari 9,10 persen menjadi 12,28 persen. 

"Dari sisi efisiensi, cash cost berhasil ditekan sebesar 17,4 persen, dari USD34,65 per metrik ton (MT) pada 2023 menjadi USD28,61 per MT pada 2024. Ini menegaskan keberhasilan perusahaan dalam meningkatkan efisiensi operasional," katanya.

Agoes Soegiarto melanjutkan, produksi batu bara KKGI mencapai 5,92 juta MT, meningkat 10,87 persen dari 5,34 juta MT pada tahun sebelumnya.

"Sementara itu, volume penjualan tumbuh lebih tinggi sebesar 19,27 persen, dari 5,24 juta MT pada 2023 menjadi 6,25 juta MT pada 2024," katanya.

Perusahaan juga memperkuat fundamental keuangannya dengan rasio yang semakin sehat. Return on Assets (ROA) meningkat dari 13,37 persen menjadi 19,21 persen, Return on Equity (ROE) naik dari 19,24 persen menjadi 24,96 persen, dan Debt to Equity Ratio (DER) turun signifikan dari 3,82 persen menjadi 1,66 persen. 

"Pengelolaan keuangan yang hati-hati dan strategis telah memperkuat posisi perusahaan untuk terus bertumbuh tanpa beban utang yang berlebihan," kata Agoes.

Memasuki 2025, KKGI menargetkan produksi dan penjualan sebesar 5,85 juta MT.

"Target ini berasal dari produksi 4,85 juta MT oleh PT Insani Baraperkasa dan 0,99 juta MT oleh PT Loa Haur," katanya.

Untuk mendukung pencapaian tersebut, PT Loa Haur telah menyelesaikan pengembangan stockpile seluas tiga hektare, mempercepat pembangunan infrastruktur, serta menambah jumlah kontraktor tambang. 

Selain itu, KKGI bersama PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) membentuk perusahaan patungan PT Trans Bahtera Pioneer (TBP) dengan modal awal sebesar Rp51,5 miliar. 

Langkah ini diambil untuk mengurangi ketergantungan pada pihak ketiga dalam rantai pasokan serta meningkatkan efisiensi transportasi batu bara.

(Nur Ichsan Yuniarto)

SHARE