Link Net (LINK) Kantongi Pinjaman Rp1 Triliun dari Deutsche Bank, Buat Apa?
PT Link Net Tbk (LINK) meraih tambahan fasilitas pinjaman jumbo senilai Rp1 triliun dari Deutsche Bank AG.
IDXChannel - PT Link Net Tbk (LINK) meraih tambahan fasilitas pinjaman jumbo senilai Rp1 triliun dari Deutsche Bank AG. Hal ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian fasilitas kredit antar keduanya.
"Tambahan fasilitas kredit sebesar Rp1 triliun, sehingga total fasilitas kredit menjadi Rp2 triliun," kata Corporate Secretary Link Net, Rininta Agustina Widya Pratika dalam keterbukaan informasi BEI, Rabu (16/10/2024).
Adapun masa ketersediaan pinjaman sampai dengan 30 November 2025. Rininta menyebut, tambahan fasilitas kredit ini untuk membiayai kebutuhan perseroan.
"Tujuan penggunaan dana adalah untuk membiayai kebutuhan umum perseroan," ujarnya.
Hingga pukul 10.00 WIB hari ini, saham LINK bergerak melompat 3,02 persen di Rp1.365, berdasarkan data RTI Business.
Sebelumnya, Link Net resmi merampungkan pengalihan bisnis fixed broadband (FBB) dan fixed mobile convergence (FMC) yang bernama ServeCo kepada PT XL Axiata Tbk (EXCL).
Transaksi terjadi pada Jumat (27/9/2024) senilai Rp1,87 triliun, sebagaimana diungkap manajemen dalam keterbukaan informasi.
“Perseroan telah menyelesaikan transaksi pada 27 September,” kata Corporate Secretary PT Link Net Tbk, Rininta Agustina Widya Pratika di Jakarta, Senin (30/9/2024).
Link Net tak hanya mendapat nilai pengalihan yang dibayar XL senilai Rp1,87 triliun. Perusahaan juga memperoleh biaya sewa dari XL mencapai Rp120 ribu per pelanggan Home Connect.
Angka ini dikhususkan untuk tingkat penetrasi sampai dengan 25 persen, sedangkan apabila lebih akan ditetapkan senilai Rp80 ribu per pelanggan selama periode efektif.
Perjanjian Sewa Master akan berlaku dan mengikat para pihak selama 10 tahun.
“Estimasi potensi pendapatan dari rencana transaksi sewa jaringan fiber optik adalah sebesar Rp11,06 triliun,” kata manajemen dalam prospektus.
(Fiki Ariyanti)