Masuk Daftar UMA, Pergerakan Saham YELO dan BGTG Dipantau BEI
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencermati perkembangan pola transaksi saham PT Bank Ganesha Tbk (BGTG) dan PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO).
IDXChannel - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencermati perkembangan pola transaksi saham PT Bank Ganesha Tbk (BGTG) dan PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO), akibat adanya kenaikan harga yang tidak wajar.
Dalam keterbukaan informasi BEI, Rabu (28/7/2021), Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Lidia M Panjaitan menyebutkan harga saham BGTG dan YELO telah mengalami pergerakan diluar kebiasaan (unusual market activity/UMA).
"Perlu kami sampaikan bahwa saat ini Bursa sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham tersebut," kata Lidia M Panjaitan dalam pengumuman resmi Bursa.
Namun demikian, menurut Lidia, pengumuman UMA tersebut tidak serta-merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
Perlu diketahui, informasi terakhir mengenai BGTG adalah informasi pada 22 Juli 2021 yang dipublikasikan melalui website Bursa terkait penyampaian bukti iklan informasi laporan keuangan tahunan.
Sebelumnya, BEI mengumumkan penghentian sementara (suspensi) perdagangan saham BGTG di pasar regular dan pasar tunai selama periode 3-9 Maret 2021. Selain itu, Bursa juga sempat melakukan suspensi perdagangan saham BGTG pada 1 Maret 2021 dalam rangka cooling down, penetapan UMA pada 25 Februari 2021.
Sementara itu, informasi terakhir YELO adalah informasi pada 26 Juli 2021 yang dipublikasikan melalui website BEI terkait penyampaian bukti iklan hasil RUPS. Sebelumnya, BEI mengumumkan suspensi perdagangan saham YELO pada 25 Maret 2021 dalam rangka cooling down dan penetapan UMA pada 23 Februari 2021.
Dengan demikian, BEI berharap agar para investor memperhatikan jawaban BGTG dan YELO atas permintaan konfirmasi dari Bursa dan mencermati kinerja kedua emiten tersebut maupun keterbukaan informasinya.
Selain itu, pada investor diharapkan untuk mengaji kembali rencana corporate action BGTG dan YELO, apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS. Para investor juga mesti mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan untuk berinvestasi. (TYO)