MARKET NEWS

Melalui Skema IPO, Wishnutama Dorong Pelaku Parekraf Masuk Pasar Modal

Shifa Nurhaliza 20/10/2020 13:45 WIB

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengajak pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif untuk masuk ke pasar modal melalui skema IPO.

Melalui Skema IPO, Wishnutama Dorong Pelaku Parekraf Masuk Pasar Modal. (Foto: Ist)

IDXChannel - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mengajak pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif untuk masuk ke pasar modal melalui skema IPO (Initial Public Offering), agar pelaku usaha parekraf dapat mengembangkan usahanya melalui pasar modal Indonesia serta menjangkau investor yang lebih luas.

Dikutip dari laman resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Senin (19/10/2020), Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Fadjar Hutomo, mengatakan saat ini permodalan masih menjadi salah satu kendala besar bagi para pelaku usaha di Indonesia. Sebagian besar usaha pelaku parekraf hanya mangandalkan modal sendiri, karena kesulitan untuk mendapatkan akses pinjaman ke lembaga keuangan, baik itu lembaga keuangan perbankan maupun nonperbankan.

“Hal ini yang membuat Kemenparekraf/Baparekraf menginisiasi kegiatan KreatIPO, untuk mengajak pelaku usaha parekraf mencari alternatif pendanaan bagi perusahaannya. Salah satunya dengan melantai di bursa efek melalui skema IPO,” jelas Fadjar Hutomo dalam kegiatan KreatIPO yang bertajuk “Persiapan untuk Melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) Melalui Skema Initial Public Offering (IPO)”, Senin (19/10/2020).

Dilanjutkan Fadjar, skema IPO merupakan proses sebuah perusahaan untuk menawarkan sahamnya agar dapat dibeli oleh masyarakat umum melalui bursa efek untuk yang pertama kalinya. Bursa Efek Indonesia telah menyediakan tiga platform, antara lain papan utama, papan pengembangan, dan papan akselerasi.

“Papan akselerasi ini yang dapat dimanfaatkan pelaku usaha untuk melantai di bursa. Hal ini merupakan kesempatan yang baik untuk mengembangkan usaha melalui pasar modal,” kata Fadjar Hutomo.

Fadjar Hutomo berharap kegiatan KreatIPO memberikan pemahaman kepada para pelaku usaha terkait cara melantai di bursa efek serta menjadi meeting point strategis untuk saling berbagi pengalaman dalam menemukan model bisnis lainnya. Sehingga, bisa memperoleh akses pembiayaan dari berbagai investor yang ada di bursa efek. (*)

SHARE