MARKET NEWS

Mitratel (MTEL) Pede Revenue dan Laba Meningkat, Ini Ekspansi Bisnisnya

Suparjo Ramalan 24/10/2022 19:04 WIB

Mitratel (MTEL) fokus mengembangkan ekosistem menara telekomunikasi (tower) mulai dari bisnis pembangunan tower, fiber optik hingga penyediaan power supply.

Mitratel (MTEL) Pede Revenue dan Laba Meningkat, Ini Ekspansi Bisnisnya (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel (MTEL) fokus mengembangkan ekosistem menara telekomunikasi (tower) mulai dari bisnis pembangunan tower, fiber optic, penyediaan power supply dari tenaga panel surya serta masuk ke area edge computing untuk mendukung layanan 5G. 

Langkah pengembangan bisnis tersebut dinilai akan meningkatkan revenue dan laba perusahaan dibandingkan jika hanya mengoperasikan dan membangun bisnis tower. 

Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama menyebut, MTEL telah mendapat dukungan Telkom Group, sehingga memiliki kemampuan lebih dibanding perusahaan sejenis lainnya. 

“Hal ini merupakan kesempatan baik tahun 2023, dengan bisnis tower dan didukung fiber optic, edge computing, dan power to tower, margin yang didapat dari industri tower menjadi lebih menarik dibandingkan hanya tower saja,” ungkap Hendra, Senin (24/10/2022). 

Dia menjelaskan, dari sisi performa keuangan revenue Mitratel tahun ini diharapkan meningkat sekitar 12 persen, dan EBITDA diharapkan mengalami peningkatan sekitar 15 persen. 

Mitratel secara organik menargetkan ekspansi 1.000 tower, dan sekitar 2.500 untuk kolokasi, di samping juga menggelar 9.000 km fiber optic untuk mendukung connectivity berkualitas dan berkapasitas tinggi. 

Saat ini Mitratel memiliki beberapa keunggulan kompetitif. Pertama, dari sisi coverage Mitratel memiliki tower mencapai 35.000 yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, di mana sekitar 58 persen berada di luar Jawa. Hal ini akan menambahkan daya tarik bagi operator selular jika ingin melakukan ekspansi di luar Jawa. 

“Mereka (operator seluler) tidak perlu bangun tower lagi cukup menempati (kolokasi) ke tower kami yang telah tersedia, karena kalau bangun tower memakan waktu cukup lama. Itu kelebihan tower kita yang tersebar di seluruh Indonesia,” tambahnya. 

Selain itu, sebagian besar menara Mitratel telah terkoneksi dengan menggunakan jaringan fiber optic. Fiber optic merupakan solusi untuk meningkatkan kapasitas bandwidth dan menurunkan latency. 

Solusi berikutnya, lanjut Hendra, Mitratel bekerja sama dengan Telkomsat untuk memberikan solusi connectivity menggunakan layanan satelit. Menurutnya, dengan dukungan connectivity melalui satelit itu, pembangunan tower dapat dilakukan dimanapun termasuk di lokasi remote area, dengan kualitas cukup baik.

“Layanan 4G tetap dapat dinikmati, bisa menikmati untuk video conferencing, video streaming dan lain-lain, karena memiliki bandwith yang tinggi dan latency yang rendah,” terang dia.

Hendra mengatakan kiprah perusahaan selama ini telah membuktikan visi dan misinya dalam menerapkan prinsip tata kelola lingkungan, sosial, dan perusahaan (ESG). Dia menilai di bidang lingkungan, Mitratel memiliki lebih dari 600 tower off-grid yang menggunakan panel tenaga surya.  

Lebih jauh, perseroan juga tengah melakukan riset dan pengembangan untuk menggunakan solar panel sebagai sumber daya di lokasi on grid dengan model hybrid. 

Dengan dikembangkannya layanan tambahan, hal tersebut mengukuhkan Mitratel tidak hanya menjadi perusahaan menara telekomunikasi terbesar di Indonesia tetapi juga merupakan perusahaan menara dengan layanan terlengkap di Indonesia. 

(DES)

SHARE