Akuisisi 6 Ribu Menara, Mitratel (MTEL) Bidik Pendapatan Rp9,6 Triliun

IDXChannel - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel (MTEL) terus berupaya meningkatkan kinerja keuangannya. Sejumlah pengembangan usaha terus dilakukan, sebagai bagian dari targetnya menuju Nextgen Tower Company.
Pada 29 Juli 2022 lalu Mitratel telah mengakuisisi 6 ribu menara telekomunikasi milik anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia alias Telkom Indonesia (TLKM), yakni PT Telekomunikasi Seluler atau Telkomsel dengan nilai akuisisi sebesar Rp9,59 triliun.
Kesepakatan lainnya juga dilakukan oleh Mitratel seperti penerimaan pesanan pembangunan menara baru sebanyak 1.000 menara dari Telkomsel, yang ditargetkan rampung dalam tiga tahun ke depan. Selain itu, perjanjian penggunaan internet of think (IOT), layanan green energy dan new ecosystem tower business.
“Kita juga sudah agree untuk perpanjangan lahan yang dimiliki Telkomsel sebanyak 712. Di samping itu kita juga agree untuk penggunaan IOT sebagai mode of monitoring dan maintenance operation dari tower tersebut. Ini akan meningkatkan efisiensi karena selama ini dilakukan secara manual,” jelas Direktur Investasi MTEL, Hendra Purnama, kepada IDX Channel, Jumat (5/8/2022).
Lewat akuisisi ini, tambah Hendra, dapat meningkatkan pendapatan perseroan hingga Rp9,6 triliun dalam 10 tahun ke depan. Sedangkan pendapatan perusahaan dapat mencapai Rp41,72 triliun.
Diketahui jumlah penyewa menara telekomunikasi Mitratel kini sebanyak 6.014 tenant. Menara tersebut tersebar di luar Pulau Jawa yakni sebanyak 57% dan 43% sisanya berada di Pulau Jawa.
Dengan langkah tersebut, MTEL berangan-angan bisa menjadi market leader di Asia Tenggara dengan pelanggan terbesarnya, yakni Telkomsel yang juga merupakan market leader di industri seluler.
Akuisisi yang dilakukan oleh Mitratel ini juga berdampak baik bagi sejumlah operator telekomunikasi lainnya, dengan tersebarnya menara di berbagai wilayah di Indonesia
“Karena ini ada di lokasi yang strategis dan highly populated. Maka yang tadinya tidak bisa digunakan oleh operator lainnya, setelah kita akuisisi maka operator lain bisa menjadi co-location atau co-tenant, sehingga mereka bisa menikmati potential market di daerah tersebut,” ujar Hendra
Pada kesempatan yang sama, Hendra juga menyampaikan bahwa akusisi 6 ribu menara ini bisa berkontribusi sebesar Rp650 miliar per tahunnya, di luar potensi co-lokasi lainnya. Akusisi 6 ribu menara ini sekaligus menambah jumlah menara kepemilikan Mitratel sejumlah 35 ribu menara.
Dengan jumlah tersebut Mitratel menguasai sekitar 37 persen market tower di Indonesia. Sehingga Mitratel kini sukses menjadi pemilik menara telekomunikasi terbesar di Asia Tenggara.
Di tahun 2025, Mitratel akan menargetkan jumlah IOT meningkat 100 kali, yakni sampai 500 juta device. Mitratel dalam kinerjanya mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan tahun 2021 yakni Rp3,23 trliun, dan di tahun 2022 ini meningkat menjadi Rp3,73 triliun. (TYO/RIBKA)