MARKET NEWS

Morris Capital Berencana Suntik PIPA Rp3 Triliun, Bakal Jadi Pemain Penting Energi Nasional?

Rahmat Fiansyah 27/10/2025 07:15 WIB

Setelah dikenal sebagai produsen pipa plastik, kini PIPA akan sepenuhnya bertransformasi menjadi pemain utama dalam ekosistem energi nasional.

PIPA akan sepenuhnya bertransformasi menjadi pemain utama dalam ekosistem energi nasional. (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA) resmi memasuki babak baru. Setelah lama dikenal sebagai produsen pipa plastik, kini PIPA akan sepenuhnya bertransformasi menjadi pemain utama dalam ekosistem energi nasional, menyusul pengambilalihan kendali oleh PT Morris Capital Indonesia (MCI) dan rencana suntikan aset jumbo senilai Rp3 triliun.

Langkah strategis ini bukan sekadar perubahan bisnis. MCI tak hanya mengambil alih 48,88 persen saham PIPA, namun juga membawa visi besar yakni menjadikan PIPA sebagai penghubung vital dalam rantai pasok energi dari hulu ke hilir, termasuk sektor oil and gas, distribusi BBM, logistik energi darat-laut, hingga infrastruktur penyimpanan dan distribusi bahan bakar.

“Ini bukan pivot kecil, ini adalah transformasi mendalam yang akan mendefinisikan ulang DNA perusahaan,” kata Pengamat Pasar Modal, Indrawijaya Rangkuti, Senin (27/10/2025).

“Dengan skema injeksi aset sebesar Rp3 triliun, PIPA berpotensi keluar dari bayang-bayang masa lalunya dan menjadi bagian penting dalam tulang punggung energi Indonesia," ujarnya.

Menurut Indrawijaya, langkah integrasi vertikal yang dilakukan MCI juga sangat strategis. Dia menilai, model bisnis baru yang mencakup perdagangan energi, logistik, hingga infrastruktur penyimpanan sejalan dengan kebutuhan jangka panjang sektor energi nasional. 

Saat ini saham PIPA berada di level Rp338, turun tajam dari puncaknya di Rp625, setelah sempat mencetak kenaikan lebih dari 6.000 persen sepanjang tahun. Koreksi ini dinilai Rangkuti wajar, mengingat adanya euforia pasar pasca akuisisi yang kemudian diikuti oleh aksi ambil untung dan panic selling.

“Pergerakan liar saham PIPA adalah cermin ekspektasi pasar terhadap transformasi ini. Harga Rp338 saat ini bisa dibilang sebagai hasil tarik-menarik antara sentimen jangka pendek dan potensi fundamental jangka panjang,” ujar Rangkuti.

Dia mengatakan, harga Penawaran Tender Wajib (PTW) sebesar Rp21 per saham bukan cerminan nilai wajar sebenarnya. Menurutnya, harga Rp21 itu hanya harga formal berdasarkan regulasi alias bukan valuasi bisnis yang telah bertransformasi ke sektor energi. 

"Dengan modal dan arah baru, valuasi sebenarnya bisa jauh di atas itu, tapi semuanya tergantung realisasi,” katanya.

Meskipun ada optimisme jangka panjang, Rangkuti mengingatkan investor untuk tetap berhati-hati. Menurutnya, PIPA saat ini adalah saham yang berada dalam zona yang fluktuatif. Koreksi yang dalam memang memberi peluang, tapi kepastian realisasi proyek dan pengelolaan yang solid tetap menjadi kunci kemana arah saham PIPA.

Dia menyarankan untuk tidak hanya melihat teknikal, tapi juga mencermati pengumuman-pengumuman berikutnya dari manajemen MCI. 

“Kunci keberhasilan transformasi ini bukan hanya di suntikan modal, tapi juga pada eksekusi dan keberlanjutan proyek-proyek energi yang akan dijalankan PIPA ke depan," katanya.

(Rahmat Fiansyah)

SHARE