Naik 7 Poin, Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat Rp14.221 per Dolar AS
Nilai tukar (kurs) rupiah hari ini ditutup menguat 7 poin atau berada di level 14.221 terhadap dolar AS dari penutupan sebelumnya.
IDXChannel - Nilai tukar (kurs) rupiah hari ini ditutup menguat 7 poin atau berada di level 14.221 terhadap dolar AS dari penutupan sebelumnya.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, indeks dolar menguat terhadap mata uang lainnya pada perdagangan Selasa (28/12/2021), karena ketidakpastian tentang varian omicron COVID-19 sebagian besar disebabkan oleh latar belakang dan selera risiko investor yang meningkat.
"Investor juga mencermati dampak omicron terhadap pemulihan ekonomi. Seperti Inggris tidak akan memperketat tindakan pembatasan sebelum akhir tahun meskipun jumlah kasus melonjak," tulis Ibrahim dalam risetnya, Selasa (28/12/2021).
Selain itu, Prancis akan semakin memperketat tindakan COVID-19 tetapi tidak akan memberlakukan jam malam untuk Malam Tahun Baru. AS juga memangkas waktu isolasi yang direkomendasikan untuk orang Amerika yang terinfeksi dari 10 menjadi lima hari.
Penjualan ritel AS naik 8,5% dari 1 November hingga 24 Desember, menurut survei Spending Pulse dari Mastercard Inc. Survei yang dirilis pada hari Minggu, meningkatkan sentimen investor dan mendorong saham AS ke rekor tertinggi.
Di Asia Pasifik, kota Xi'an di China memperketat pembatasan perjalanan pada hari Senin, hari kelima dari penguncian yang ketat. Xi'an melaporkan 150 kasus lokal pada hari Minggu.
Bank Rakyat China juga menegaskan kembali pada hari Senin bahwa nilai tukar yuan akan lebih fleksibel pada tahun 2022 dan akan tetap stabil secara keseluruhan pada tingkat yang wajar dan seimbang. Bank sentral menambahkan bahwa itu akan memastikan ukuran keseluruhan kredit terus tumbuh pada tahun 2022.
Data Jepang yang dirilis pada hari sebelumnya menunjukkan bahwa produksi industri tumbuh lebih baik dari perkiraan 7,2% bulan ke bulan di bulan November. Rasio pekerjaan/aplikasi adalah 1,15, sedangkan tingkat pengangguran adalah 2,8%, pada bulan November.
Dari sentimen domestik pasar merespon positif terhadap Pemerintah tentang penerimaan pajak yang telah memenuhi target yang diamanatkan dalam APBN 2021 sebesar Rp1.229,6 triliun sampai tanggal 26 Desember 2021 dan bahkan masih akan ada kenaikan hingga penutupan di tanggal 31 Desember.
Hal itu merupakan sejarah baru mengingat Pemerintah bisa mencapai target, sedangkan saat ini masih dalam kondisi COVID-19 dan masih di dalam proses pemulihan ekonomi, Namun mampu mencapai target 100 persen bahkan sebelum tutup tahun.
Atas capaian tersebut Pemerintah mengapresiasi kepada pengusaha dan masyarakat yang taat hukum dalam melakukan pelaporan pajak tersebut. Hal ini perlu di syukuri dan menghormati atas hasil kerja keras ersebut dan tetap menjaga serta melaksanakan penugasan secara profesional.
Selain itu, Kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19) varian Omicron bertambah, kali ini lewat transmisi lokal. Dalam konferensi pers terbarunya yang disiarkan di Channel Youtube Kemenkes hari ini, Juru Bicara Pemerintah untuk Program Vaksinasi COVID-19. dr. Siti Nadia Tarmidzi mengungkapkan perkembangan terbaru kasus covid-19 varian Omicron di Indonesia.
Sampai hari ini, terdapat 47 kasus Omicron di Indonesia. Artinya ada penambahan 1 kasus dari sebelumnya, dan kasus tersebut merupakan transmisi lokal. Dengan adanya transmisi lokal, artinya penyebaran Omicron berisiko meluas. Omicron merupakan varian virus corona yang lebih mudah menular dibandingkan varian lainnya, tetapi tidak menyebabkan penyakit lebih parah.
Meski demikian pasar optimis bahwa kenaikan kasus Omicron tersebut dipercaya tidak akan menyebabkan perlambatan ekonomi secara signifikan justru sepertinya akan mempercepat berakhirnya pandemi.
Meski hari ini rupiah ditutup menguat, untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp14.190 - Rp14.240.
(NDA)