Naik 9,8 Persen, Pendapatan Indo Komoditi (INCF) Tembus Rp288 Miliar
INCF membukukan pendapatan bersih sebesar Rp288,9 miliar, atau naik 9,89% dibandingkan Rp262,8 miliar yang diraih pada periode sama tahun 2020.
IDXChannel - PT Indo Komoditi Korpora Tbk (INCF) melaporkan kinerja keuangan periode Januari - September 2021 atau hingga kuartal III tahun ini dengan sejumlah pencapaian.
Emiten sektor bahan baku yang bergerak di bidang industri karet ini membukukan pendapatan bersih sebesar Rp288,9 miliar, atau naik 9,89% dibandingkan Rp262,8 miliar yang diraih pada periode sama tahun 2020.
Rinciannya, segmen SIR 20 berkontribusi sebesar Rp284,29 miliar, dan segmen Dry Jelutung mencapai Rp4,60 miliar, sebagaimana tertulis dalam Laporan Keuangan Konsolidasian INCF kepada Bursa Efek Indonesia, Senin (29/11/2021).
Kenaikan pendapatan turut mendongkrak beban pokok INCF sebesar Rp242,7 miliar, lebih tinggi dari periode sama tahun lalu sebesar Rp225,7 miliar. Salah satu beban yang cukup menguras ongkos perseroan adalah pembelian bahan baku sebesar Rp225,7 miliar yang melonjak dibandingkan periode sama tahun 2020 sebesar Rp183,5 miliar.
Alhasil laba kotor perseroan per 30 September 2021 mencapai Rp46,1 miliar, atau naik 24,2% dibandingkan periode sama tahun lalu.
Setelah perhitungan beban umum, administrasi, keuangan, pajak, dan lain-lain, maka perseroan tercatat membukukan rugi bersih sebesar Rp5,24 miliar, berkurang dari rugi neto yang dicapai pada periode sama tahun lalu sebesar Rp8,12 miliar.
Adapun rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp5,19 miliar, turun -35,8% dari Rp8,09 miliar pada periode sama tahun 2020.
Posisi aset perseroan per 30 September 2021 mencapai Rp550,30 miliar, lebih tinggi 13,21% dibandingkan posisi aset INCF per 31 Desember 2020 sebesar Rp486,07 miliar. Adapun total liabilitas dan ekuitas perseroan per 30 September 2021 berturut-turut mencapai Rp403,53 miliar dan Rp146,77 miliar.
Sedangkan posisi kas dan bank akhir tahun per 30 September 2021 perseroan mencapai Rp27,48 miliar, masih lebih tinggi dari posisi periode sama tahun 2020 sebesar Rp15,41 miliar. (TIA)