Optimistis Tapi Tetap Waspada, Ini Tantangan Utama di 2023 Menurut BEI
Tekanan dari eksternal muncul dari kondisi geopolitik, seperti perkembangan perang Rusia-Ukraina, hingga pergerakan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
IDXChannel - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, secara resmi telah membuka perdagangan pasar modal di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (2/1/2022).
Dalam sambutannya, pria yang akrab disapa Jokowi itu menegaskan bahwa kondisi pasar dan perekonomian di sepanjang tahun ini cukup menjanjikan, namun juga harus tetap hati-hati dan senantiasa waspada terhadap sejumlah tantangan yang berpotensi terjadi.
"Semuanya harus optimistis, namun tetap harus hati-hati dan waspada," ujar Jokowi, sebelum memencet tombol pembukaan perdagangan.
Kondisi tersebut dibenarkan oleh Direktur Utama BEI, Iman Rachman. Menurut Iman, kinerja industri pasar modal nasional diyakini masih bakal cukup prospektif di sepanjang tahun ini.
Hal ini diperkuat dengan postur transaksi perdagangan di pasar modal nasional yang 70 persen diantaranya telah dikuasai oleh investor domestik.
"Dan juga seperti yang disampaikan Bapak Presiden, secara GDP kita mampu tumbuh lima persen, artinya secara internal, pasar domestik kita cukup strong. Jadi kalau pun ada tantangan, itu lebih pada eksternal market," tutur Iman.
Tekanan dari eksternal tersebut, misalnya saja, muncul dari kondisi geopolitik, seperti perkembangan perang Rusia-Ukraina, hingga pergerakan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Hal ini juga pernah disampaikan Iman dalam beberapa kesempatan sebelumnya, di mana lonjakan inflasi dan kenaikan suku bunga acuan di level global diperkirakan bakal menjadi tantangan besar yang harus dihadapi di sepanjang tahun ini.
"Kenaikan interest rate di AS dan Indonesia cukup berdampak ke IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan). Ketika The Fed menaikkan interest rate, bursa kita turun, meski kemudian naik lagi. Tapi yang paling besar impactnya adalah inflation," tegas Iman, jelang penutupan perdagangan 2022, Kamis (29/12/2022). (TSA)