MARKET NEWS

Pendapatan Ditopang Proyek Pemerintah, Laba Bersih PTPP Melesat 77 Persen

Dinar Fitra Maghiszha 05/03/2024 13:45 WIB

PTPP mencetak laba bersih yang diatribusikan untuk entitas induk senilai Rp481,36 miliar sepanjang 2023. Realisasi tersebut naik 77,16% dibanding 2022.

Pendapatan Ditopang Proyek Pemerintah, Laba Bersih PTPP Melesat 77 Persen. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Emiten BUMN Konstruksi PT PP (Persero) Tbk (PTPP) mencetak laba bersih yang diatribusikan untuk entitas induk senilai Rp481,36 miliar sepanjang 2023. Realisasi tersebut naik 77,16% year-on-year (yoy) dibandingkan periode sebelumnya senilai Rp271,69 miliar.

Ini mendorong laba per saham dasar PTPP naik menjadi Rp78 per saham, dari semula Rp44 per saham.

Dari sisi topline, pendapatan usaha PTPP meningkat 5,66% yoy menjadi Rp19,99 triliun, didukung peningkatan segmen Engineering Procurement dan Construction (EPC), hingga Properti dan Realti, meskipun kontributor utama jasa konstruksi melandai di level Rp14,68 triliun.

Perolehan kontrak dari pihak ketiga mendominasi pendapatan usaha PTPP senilai Rp13,75 triliun, yang sebagian besar merupakan proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Sementara itu, kontrak dari pihak berelasi menyerap pendapatan senilai Rp6,24 triliun, yang didominasi proyek dari PT Pelabuhan Indonesia (Persero) hingga PT Hutama Karya (Persero), demikian mengutip keterbukaan informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (5/3/2024).

Laba Tahun Berjalan Turun

Dari sisi operasional, PTPP merealisasikan laba tahun berjalan senilai Rp127,08 miliar, merosot 65,25% yoy dari tahun 2022 yang mencapai Rp365,74 miliar.

Kondisi ini dipengaruhi kenaikan beban pokok, sehingga margin laba kotor terkikis hingga level Rp2,38 triliun, lebih rendah dari posisi tahun sebelumnya. Demikian juga laba sebelum pajak yang hanya tersisa Rp149,20 miliar.

Balance sheet PTPP akhir 2023 menunjukkan total aset terpangkas 1,8% yoy menjadi Rp56,52 miliar. Ini sejalan dengan penurunan jumlah kewajiban pembayaran utang atau liabilitas sebesar 3,29% yoy mencapai Rp41,38 triliun, sedangkan ekuitas naik 2,17% yoy menjadi Rp15,14 triliun.

Kas yang digenggam per Desember 2023 tersisa Rp4,17 triliun, turun sekitar Rp1,2 triliun dari awal tahun akibat pengeluaran atas aktivitas pendanaan, seperti pembayaran utang bank hingga liabilitas sewa.

(FRI)

SHARE