MARKET NEWS

Pengusaha Hapsoro dan Johan Lensa Jual Saham Rukun Raharja (RAJA)

TIM RISET IDX CHANNEL 25/07/2022 11:45 WIB

Selain Hapsoro, pemegang saham utama lainnya, Johan Lensa, juga menjual saham miliknya.

Pengusaha Hapsoro dan Johan Lensa Jual Saham Rukun Raharja (RAJA). (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Pengendali emiten perdagangan dan infrastruktur gas, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), Hapsoro, menjual sebagian kecil kepemilikan sahamnya di perusahaan. Selain Hapsoro, pemegang saham utama lainnya, Johan Lensa, juga menjual saham miliknya.

Menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), pengusaha nasional Hapsoro melego 178,60 juta saham miliknya di RAJA atau setara dengan 4,22% pada Rabu (20/7) pekan lalu.

Dengan demikian, per data KSEI teranyar, Kamis (21/7), kepemilikan Hapsoro menjadi sebesar 1,38 miliar atau 32,74%.

Selain Hapsoro, kepemilikan saham milik pengusaha Johan Lensa sebesar 10,09% yang masih tercatat di KSEI pada Selasa minggu lalu (19/7), tidak lagi tercatat di data KSEI pada Rabu (20/9) atau bersamaan dengan penjualan saham oleh Hapsoro.

Pada hari yang sama dengan menghilangnya nama Johan Lensa, PT Basis Utama Prima tercatat membeli saham RAJA sebanyak 426,56 juta saham atau 10,09% per data KSEI, Rabu (20/7).

Selang sehari, berdasarkan data KSEI Kamis (21/7), Basis Utama Prima kembali membeli saham RAJA sebanyak 90 juta saham sehingga total kepemilikannya mencapai 12,22%.

Informasi saja, selain di RAJA, Basis Utama Prima saat ini menggenggam 40,00% saham emiten hotel PT Red Planet Indonesia Tbk (PSKT) dan emiten tambang emas grup Rajawali PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) sebanyak 6,17%.

Di samping Hapsoro dan Basis Utama Prima, PT Sentosa Bersama Mitra juga menjadi pemegang saham RAJA sebanyak 32,13%.

Harga Saham Meroket

Saham RAJA sendiri sedang dalam tren menaik akhir-akhir ini. Selama Juli, saham RAJA hanya dua kali melemah dan naik 13 kali, termasuk kenaikan 0,59% ke Rp850/saham pada sesi I Senin ini (25/7).

Alhasil, dalam sebulan saham RAJA terbang 132,24%. Sementara, sejak awal tahun (ytd), saham ini meroket 367,03%.

Pergerakan signifikan RAJA sendiri membuat pihak bursa sempat menghentikan sementara (suspensi) saham pada Jumat pekan lalu (22/7).

Sebelum melakukan suspensi, BEI sendiri telah memasukkan saham RAJA ke dalam radar pantauan setelah pergerakan saham ini dinilai di luar kebiasaan atau Unusual Market Activity (UMA).

Menanggapi UMA, pada Kamis (21/7), manajemen RAJA menjelaskan, tidak ada informasi material yang disampaikan dalam waktu dekat.

“Sampai dengan sat ini tidak ada informasi material yang belum disampaikan ke publik,” kata manajemen RAJA.

Selain itu, kata pihak RAJA, perseroan tidak mengetahui kebenaran/ketidakbenaran atas sebagian/seluruh dari informasi yang menyangkut Perusahaan Tercatat yang beredar sebagai rumor atau beredar di media massa yang mempengaruhi harga saham Perseroan.

Namun demikian, lanjut manajemen, perusahaan perlu menyampaikan bahwa bisnis perseroan memang berkembang secara signifikan.

Hal ini sejalan dengan kinerja keuangan Perseroan kuartal I yang sudah Perseroan sampaikan kepada publik melalui situsweb BEI.

Manajemen bilang, perkembangan bisnis tersebut adalah terkait proyek yang dikerjakan perseroan juga sudah disampaikan pada Paparan Publik tanggal 10 September 2021.

“Seluruh proyek tersebut telah rampung dikerjakan dan diharapkan akan memberikan peningkatan kinerja keuangan perseroan. Salah satu proyek yang berkontribusi cukup signifikan adalah proyek pipa minyak Rokan,” pungkas manajemen RAJA. 

Rapor Keuangan Positif

Sementara kinerja teranyar per kuartal I 2022, yang dirilis pada 3 Juni lalu, menunjukkan, laba bersih RAJA melesat 220,05% yoy menjadi USD1,98 juta per 31 Maret 2022.

Setali tiga uang, pendapatan bersih RAJA tumbuh 5,73% yoy menjadi sebesar USD27,56 juta sepanjang 3 bulan pertama tahun ini, terutama ditopang oleh penjualan gas yang mencapai USD23,56 juta.

Mengutip catatan laporan keuangan RAJA per 31 Maret 2022, total pendapatan kepada PT PLN (Persero), pihak ketiga, sebesar USD9,95 juta merupakan 42,24% dari jumlah pendapatan bersih konsolidasian pada tahun 2022. (ADF)

SHARE