MARKET NEWS

Perjalanan Bentoel, Sang Raja Rokok RI yang Berencana Delisting

Yulistyo Pratomo 06/08/2022 06:45 WIB

Produsen rokok asal Malang yang didirikan oleh Ong Hok Liong, ia mendirikan sejak 1930 bersama Tjoa Sioe Bian.

Perjalanan Bentoel, Sang Raja Rokok RI yang Berencana Delisting. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Produsen rokok asal Malang yang didirikan oleh Ong Hok Liong, ia mendirikan sejak 1930 bersama Tjoa Sioe Bian. Pabrik itu mulanya memproduksi rokok tjap Burung, tjap Klabang, dan Djeroek Manis.

"Awalnya, perusahaan ini bernama Strootjes-Fabriek Ong Hok Liong. Kemudian nama itu diubah menjadi Hien An Kongsie," tulis Rudy Badil dalam Kretek Jawa: Gaya Hidup Lintas Budaya (2011:107).

Kala itu merek rokok yang dibuatnya dirasa masih kurang laku. Kemudian ia mengganti nama merek rokoknya. Nama yang dipilih adalah sebutan Jawa untuk ubi talas, yakni bentul, yang sebelum ada Ejaan Yang Disempurnakan (1973) masih sering ditulis sebagai Bentoel.

Nama Bentoel diambil karena sang pemilik, Ong Hok Liong suka berziarah, pada 1954 Ong Hok Liong berziarah ke makam keramat Mbah Djugo di sekitar Gunung Kawi. Ketika berziarah itu, Ong Hok Liong tertidur di dekat makam dan bermimpi melihat ubi talas.

Setelah bangun, dia bertanya kepada juru kunci makam tentang mimpinya dan juru makam berkata bahwa Ong Hok Liong dapat petunjuk dari Mbah Djugo agar mengganti nama pabriknya.

Sejak itu, pada tahun 1954 akhirnya Ong memutuskan untuk merubah nama merek rokoknya menjadi PT Perusahaan Rokok Tjap Bentoel. Setelahnya usaha rokok Ong Hok Liong berkembang, bahkan karyawannya mencapai 3.000 orang.

"Ketika dia meninggal pada tahun 1967 dia adalah seorang multi jutawan dan Bentoel telah tumbuh menjadi rokok pribumi terbesar kedua di Indonesia," tulis George Quinn dalam Bandit Saints of Java (2019). Anak-anak Ong Hok Liong lalu menggantikannya.

Rokok Bentoel sempat menjadi pemain besar nomor 3 dalam pasar rokok Indonesia, tak lama sekitar tahun 1980-an, PT Perusahaan Rokok Tjap Bentoel tidak mampu membayar pinjamannya ke BRI dan Bank Bumi Daya senilai USD170 juta.

Utang Bentoel dengan kreditor asing bahkan kemudian menggelembung menjadi USD350 juta.

Pada 1997, aset Bentoel diserahkan kepada perusahaan baru bernama PT Bentoel Prima dan PT Perusahaan Rokok Tjap Bentoel bubar. Bentoel Prima pada 2000 ganti nama menjadi PT Bentoel Internasional Investama Tbk.

Belakangan saham perusahaan itu dipegang oleh British American Tobacco, sebagai pemegang saham 92,48% dan sisa saham lain dipegang oleh masyarakat. Saat ini, manajemen sudah memutuskan untuk melakukan delisting dari pasar modal. (TYO/RIDHO)

SHARE