sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

32 Tahun Melantai di Bursa Nasional, Bentoel Internasional (RMBA) Resmi Undur Diri

Market news editor Taufan Sukma/IDX Channel
27/07/2022 18:44 WIB
RMBA mengakhiri 32 perjalanannya sebagai emiten di bursa nasional, usai melakukan penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) pada 5 Maret 1990.
32 Tahun Melantai di Bursa Nasional, Bentoel Internasional (RMBA) Resmi Undur Diri (foto: MNC Media)
32 Tahun Melantai di Bursa Nasional, Bentoel Internasional (RMBA) Resmi Undur Diri (foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA) kembali menyampaikan update proses yang dijalankan perusahaan seiring keputusannya untuk mengubah status perusahaan dari semula sebagai perusahaan terbuka (Tbk) menjadi perusahaan tertutup (Go Private). Sejalan dengan itu, RMBA juga melakukan penghapusan data saham (delisting) dari papan perdagangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI).

Keputusan untuk Go Privat sekaligus Delisting diambil perusahaan lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), yang digelar perusahaan pada 28 September 2021 lalu. Dengan keputusan tersebut, RMBA mengakhiri 32 perjalanannya sebagai emiten di bursa nasional, usai melakukan penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) pada 5 Maret 1990 silam, dengan harga perdana saham saat itu ditawarkan sebesar Rp3.800 per saham.

Saat itu, RMBA tercatat sebagai produsen rokok kretek pertama yang mencatatkan sahamnya di bursa saham dan menjadi perusahaan publik (Tbk). Dikuasai oleh Rajawali Corpora sebagai pemegang saham pengendali, pada 17 Juni 2009 British American Tobacco (BAT) mengambil alih 56 persen saham RMBA dengan nilai investasi mencapai US$494 juta.

Hanya dalam hitungan bulan, BAT kemudian terus memperbesar porsi kepemilikannya menjadi 85 persen, dan akhirnya mencapai 99,74 persen pada 25 Agustus 2009 lalu. Sebelum memutuskan Go Private sekaligus Delisting, BAT kabarnya sempat menyanggupi pembelian kembali (buyback) saham RMBA yang masih dimiliki publik dengan harga Rp1.000 per saham. Angka tersebut 226,8 persen lebih tinggi dibanding harga penutupan terakhir saham RMBA saat disuspensi per 5 Agustus 2021, yaitu Rp306 per saham.

Sejauh ini, menurut Direktur RMBA, Dinar Shinta Ulie, proses pengurusan Go Private dan Delisting masih terus berlanjut hingga saat ini dengan didukung oleh tenaga-tenaga profesional yang kompeten di bidangnya, guna memastikan setiap tahapan yang dilalui Perseroan telah berjalan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement