MARKET NEWS

Perkuat Penerapan ESG, Vale Indonesia (INCO) Gandeng Pemkab Kolaka dan Unhas

Taufan Sukma/IDX Channel 25/09/2023 19:57 WIB

INCO melakukan groundbreaking dimulainya pembangunan Nursery atau pusat pembibitan Indonesia Growth Project (IGP) di Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Perkuat Penerapan ESG, Vale Indonesia (INCO) Gandeng Pemkab Kolaka dan Unhas (foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menegaskan komitmennya dalam menerapkan prinsip dan standar lingkungan, sosial dan tata kelola (Environmental, Social, dan Governance/ESG).

Penerapan tersebut dinilai sangat penting dalam operasionalisasi industri ekstraktif yang dijalankan oleh pihak INCO.

Menurut CHief Executive Officer (CEO) INCO, Febriany Eddy, implementasi praktik ESG bukan sekadar program atau inisiatif, melainkan sudah menjadi bagian penting dari perusahaan.

Karenanya, INCO disebut Febriany selalu mengedepankan implementasi ESG dalam setiap aktivitas perusahaan, baik dalam bentuk kebijakan maupun program kerja.

Baru-baru ini, misalnya, INCO melakukan groundbreaking dimulainya pembangunan Nursery atau pusat pembibitan Indonesia Growth Project (IGP) di Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara.

"Fasilitas Nursery IGP Pomalaa ini diperuntukkan untuk menanam, merawat, dan mengembangkan tanaman yang akan dimanfaatkan untuk mereklamasi lahan bekas tambang, mendukung program penghijauan pemerintah yang sejalan dengan groundbreaking Nursery yaitu Selaras Bersama Menghijaukan Bumi," ujar Febriany, dalam keterangan resminya, Senin (25/9/2023).

Menurut Febriany, fasilitas Nursery hadir sebagai wujud komitmen INCO dalam menjalankan praktek pertambangan berkelanjutan (sustainable mining), di mana aktivitas reklamasi atau penghijauan beriringan dengan aktivitas pertambangan secara terintegrasi.

"Fasilitas Nursery ini hadir sebagai wujud kolaborasi perusahaan, pemerintah dan masyarakat, serta mitra PT Vale. Kami tidak hanya memulai pembangunan fisik sebuah Nursery, namun juga mewujudkan komitmen kami untuk mendukung masa depan berkelanjutan," tutur Febriany.

Fasilitas Nursery ini akan dibangun di lahan seluas lima hektar dengan kapasitas satu juta bibit tanaman per tahunnya.

Bibit-bibit tersebut dipersiapkan untuk mereklamasi lahan pasca tambang di area IGP Pomalaa, serta kebutuhan reklamasi lainnya di Kabupaten Kolaka, baik oleh masyarakat, instansi pemerintah, swasta, dan lainnya, untuk mendorong penghijauan.

Dalam area Nursery juga akan dikembangkan ratusan jenis bibit tanaman pionir dan tanaman endemik wilayah Sulawesi Tenggara yang akan menunjang kelestarian keanekaragaman hayati, pengembangan ekonomi lokal dan penelitian pengembangan.

Area Nursery nantinya akan terintegrasi dengan Kebun Raya Kolaka, sehingga akan menjadi lingkungan yang mendukung pertumbuhan tanaman yang berharga dan merupakan langkah konkret dalam menjaga keanekaragaman hayati.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Kolaka, Ahmad Safei, mengapresiasi aksi korporasi yang telah dilakukan oleh pihak INCO.

"Saya belum pernah melihat ada perusahaan tambang, melakukan integrasi antara aktivitas reklamasinya dengan pertambangan. Baru kali ini saya melihatnya di PT Vale, untuk itu saya berharap seluruh perusahaan yang berinvestasi di Kolaka bisa menerapkan hal serupa," ujar Ahmad.

Tidak hanya soal lingkungan, Febriany juga menyampaikan komitmen pihaknya dalam aspek sosial. Komitmen tersebut ditunjukkan dengan penandatangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Universitas Hasanuddin pada Kamis (21/9/2023) lalu.

Dalam PKS disebutkan tiga kegiatan utama menjadi fokus kerja sama, yaitu program pemberitan beasiswa kepada mahasiswa Prodi S1 Teknik Metalurgi dan Prodi D4 (vokasi) Teknik Pengolahan Mineral, program magang dosen dan mahasiswa di INCO, dan program inovasi dalam bidang biodiversiti. 

Penandatanganan dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan dan Bisnis Unhas, Prof. Dr. Eng. Adi Maulana, ST. M.Phil. dan Endra Kusuma, ST.MM, MT sebagai Director of External Relation and Corporate Affair.

Dalam sambutannya, Rektor Unhas yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan dan Bisnis, Prof. Dr. Eng. Adi Maulana, ST.M.Phil. mengatakan bahwa Kerjasama dengan INCO sudah terjalin sejak lama dan kedua institusi ini mempunyai sejarah panjang dalam membangun kemitraan yang saling menguntungkan.

Penandatanganan PKS ini sebagai implementasi MoU yang telah ditandatangani oleh Rektor Universitas Hasanuddin Prof. Jamaluddin Jompa dan CEO INCO, Febriany Eddy, pada awal 2023.

Menurut Jamaluddin, program kerja sama telah banyak melahirkan alumni-alumni handal dalam dunia industri pertambangan yang tersebar baik di level nasional maupun internasional ini kembali digagas. 
Seperti diketahui, program tersebut merupakan salah satu program yang sangat menguntungkan bagi kedua pihak, di mana mahasiswa dan dosen dapat langsung terjun di dunia kerja dan ikut memecahkan persoalan sementara INCO mendapatkan kontribusi pemikiran dari kampus.

Sementara, Endra Kusuma mengatakan bahwa INCO telah memposisikan Unhas sebagai mitra strategis yang selama ini banyak mendukung perusahaan tambang tersebut.

"Sebagai perguruan tinggi yang besar dan berlokasi di Sulawesi Selatan, sudah semestinya Unhas dan INCO terus bekerja sama yang sifatnya saling menguntungkan," tegas Endra. (TSA)

SHARE