Pertanyakan Roadmap SDM di BUMN, Erick Thohir: Hentikan Pencitraan yang Merusak
Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir, mempertanyakan realisasi peta jalan atau roadmap transformasi sumber daya manusia (SDM) di perusahaan pelat mera
IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir, mempertanyakan realisasi peta jalan atau roadmap transformasi sumber daya manusia (SDM) di perusahaan pelat merah. Dia pun meminta agar BUMN menghentikan pencitraan yang merusak perusahaan.
Hal itu disampaikan Erick dalam Indonesia Human Capital Summit 2021 yang dilaksanakan Forum Human Capital Indonesia (FHIC). Dia mencatat, Indonesia Human Capital Summit bukan baru digelar tahun ini, namun beberapa tahun belakangan kegiatan pengembangan SDM bagi insan BUMN itu sudah dilakukan sebelumnya.
"Kita sudah punya roadmap transformasi berdasarkan lima rekomendasi, tinggal bisa gak diimplemen secara konsisten? Tadi human capital summit 2016, 2017, 2021. Itu kita, terkenal ngos-ngosan, idenya bagus, implementasinya?" ujar Erick, Selasa (16/11/2021).
Erick menginginkan program pengembangan human capital dapat diimplementasikan secara berkesinambungan. Pasalnya, program tersebut memperkuat regenerasi kepemimpinan di internal perseroan negara. Di lain sisi, dia pun meminta tak ada program semata-mata pencitraan karena itu hanya merugikan BUMN.
"Tapi kontinuitas untuk program baik, hentikan untuk pencitraan yang jadi merusak, yang kita harap ada kesinambungan. Saya harap kepemimpinan, ayo buka hati pikiran, tidak semua dilakukan Bapak, Ibu itu jelek, pasti ada yang bagus," katanya.
Erick berharap Forum Human Capital Indonesia menjadi motor transformasi. Sejak awal dia menyampaikan community based akan sustain daripada hanya policy based yang didorong oleh individu atau sebuah kepemimpinan yang tentu ada batasnya.
Komunitas berjalan seperti roda dari tahun ke tahun serta tidak pernah hilang. Itulah mengapa Menteri BUMN melakukan perubahan yang sangat signifikan di BUMN Forum Human Capital Indonesia untuk memastikan kesetaraan gender terjadi, dan memastikan bagaimana generasi muda bisa terus memastikan kepemimpinan di BUMN.
"Karena itu saya ingin memastikan kebijakan-kebijakan yang kita sepakati bersama benar-benar terjadi," katanya. (TYO)