MARKET NEWS

PPKM Darurat Diumumkan, Saham Matahari hingga Ramayana Melorot

Aditya Pratama 01/07/2021 12:16 WIB

Diberlakukannya PPKM Darurat mengakibatkan beberapa saham ritel merosot, di antaranya Matahari dan Ramayana.

Saham Matahari hingga Ramayana Melorot (Dok.MNC Media)

IDXChannel - Saham sektor ritel menjadi sorotan karena pemerintah memutuskan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat mulai 3 Juli 2021.

Dengan PPKM Darurat, ritel seperti pusat perbelanjaan akan kembali mendapat pembatasan. Hal ini supaya mencegah kerumunan dan penyebaran virus corona. 

Dilihat melalui RTI, Kamis (1/7/2021), beberapa saham sektor ritel mengalami kenaikan di perdagangan sesi I hari ini mulai dari Ace Hardware Indonesia (ACES), Sumber Alfaria Trijaya (AMRT), Mitra Adiperkasa (MAPI), dan Matahari Putra Prima (MPPA).

Saham ACES pada perdagangan sesi I hari ini mengalami kenaikan sebesar Rp15 atau 1,20% ke Rp1.265 per lembar saham. Kemudian, saham AMRT pada perdagangan sesi I hari ini mengalami kenaikan sebesar Rp25 atau 2,00% ke Rp1.275 per lembar saham. 

Saham MAPI pada perdagangan sesi I hari ini mengalami kenaikan sebesar Rp5 atau 0,80% ke Rp630 per lembar saham, dan saham MPPA pada perdagangan sesi I hari ini mengalami kenaikan sebesar Rp45 atau 4,27% ke Rp1.100 per lembar saham.

Sementara itu, saham-saham yang melemah pada pembukaan sesi I hari ini diantaranya Erajaya Swasembada (ERAA), Hero Supermarket (HERO), Matahari Department Store (LPPF), dan Ramayana Lestari Sentosa (RALS).

Saham ERAA pada perdagangan sesi I hari ini mengalami penurunan sebesar Rp15 atau 2,17% ke Rp675 per lembar saham. Kemudian, saham HERO pada perdagangan sesi I hari ini mengalami penurunan sebesar Rp5 atau 0,35% ke Rp1.405 per lembar saham.

Selanjutnya, saham LPPF pada perdagangan sesi I hari ini mengalami penurunan sebesar Rp10 atau 0,51% ke Rp1.945 per lembar saham, dan saham RALS pada perdagangan sesi I hari ini mengalami penurunan sebesar Rp10 atau 1,48% ke Rp665 per lembar saham.

Sementara itu, terdapat dua saham yang bergerak stagnan, diantaranya Electronic City Indonesia (ECII), dan Indoritel Makmur Internasional (DNET). 

(IND)

SHARE