MARKET NEWS

Primadona Baru, Prospek Saham Teknologi Digital Dinilai Menjanjikan

Shifa Nurhaliza 24/09/2021 19:21 WIB

Prospek saham teknologi digital dinilai sangat menjanjikan dalam beberapa waktu ke depan.

Primadona Baru, Prospek Saham Teknologi Digital Dinilai Menjanjikan. (Foto: Prospek Saham Teknologi Digital )

IDXChannel - Prospek saham teknologi digital dinilai sangat menjanjikan dalam beberapa waktu ke depan. Sebab, tren penawaran umum perdana saham (IPO) sejumlah perusahaan start up teknologi yang membuka harapan baru bagi pelaku pasar Tanah Air. 

Sejatinya, momentum ini tentu saja berpotensi menjadi katalis positif bagi pasar modal Indonesia di tengah tekanan perekonomian. Adapun sektor teknologi digital yang dimaksud seperti perusahaan-perusahaan yang berkaitan erat dengan teknologi seperti marketplace, bank digital, digital wallet, dan lainnya.

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan bahwa saat ini 26 perusahaan telah masuk ke dalam pipeline pencatatan saham BEI dan membenarkan adanya salah satu perusahaan startup yang akan IPO.

“Dari 26 perusahaan di pipeline 2021, terdapat satu Perusahaan yang tergolong ke dalam start-up dan merupakan hasil binaan dari IDX Incubator. Perusahaan ini berada di sektor teknologi dan sub sektor: Software & IT Services, sebuah perusahaan teknologi informasi inkubator startup yang membangun produk perangkat lunak,” ungkap Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, kepada rekan media, Jumat (17/9/2021).

Oleh sebab itu, minat investasi di pasar modal juga naik signifikan dipicu oleh maraknya perusahaan digital yang IPO. Adapun deretan perusahaan startup teknologi yang akan mengikuti Bukalapak yakni GoTo, BliBli, Tiket.com, Traveloka, J&T. 

Mengutip data website IDXChannel.com beberapa waktu lalu, adapun GoTo (Gojek Tokopedia) diketahui memiliki valuasi perusahaan Gojek setelah merger dengan Tokopedia akan menghasilkan nilai kapitalisasi pasar senilai USD35 miliar sampai dengan USD40 miliar atau kisaran Rp490 triliun - Rp560 triliun dengan kurs Rp14.000 per USD.

Jika target dana yang dihimpun dalam IPO sebesar 10% saja dari valuasi keduanya, nilainya mencapai Rp49 triliun sampai dengan Rp56 triliun. (ind)

SHARE