Produksi Batu Bara Adaro Turun 6 Persen di 2020, Ini Penyebabnya
Adaro Energy mengungkapkan telah memproduksi 54,53 juta ton batu bara sepanjang 2020 atau turun 6% year-on-year (y-o-y)
IDXChannel - Emiten pertambangan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dalam keterangan resminya mengungkapkan telah memproduksi 54,53 juta ton batu bara sepanjang 2020 atau turun 6% year-on-year (y-o-y) dan sedikit melebihi panduan yang ditetapkan sebesar 52-54 juta ton.
Dalam keterangan perseroan di keterbukaan informasi BEI, Rabu (17/2/2021), Sekretaris Perusahaan, Mahardika Putranto, mengatakan bahwa volume penjualan batu bara pada tahun ini tercatat mencapai 54,14 juta ton, atau turun 9% y-o-y, Nisbah kupas di 2020 tercatat 3,84x, lebih rendah daripada panduan yang ditetapkan sebesar 4,30x, akibat cuaca yang kurang baik hampir di sepanjang tahun.
Sementara itu, dalam ringkasan panduan Adaro Energy 2021 adalah produksi batu bara: 52 juta ton - 54 juta ton, Nisbah kupas 4,8x, EBITDA operasional: USD750 juta - USD900 juta dan Belanja modal atau capex sebesar USD200 juta - USD300 juta.
“Adaro Energy terus berupaya mempertahankan keunggulan operasional, meningkatkan efisiensi, menjaga marjin yang sehat dan memberikan pasokan yang andal bagi para pelanggan,” jelas Mahardika.
Sementara itu, melihat dari pergerakan saham Adaro Energy, Rabu pagi (17/2/2021), berada di level Rp1.210 per pukul 10:28 WIB. (*)