MARKET NEWS

Prospek Jasa Sertifikasi Cerah, Carsurin (CRSN) Bidik Pendapatan Rp430 Miliar

Cahya Puteri Abdi Rabbi 16/11/2023 17:52 WIB

PT Carsurin Tbk (CRSN) menargetkan pendapatan sebesar Rp430,05 miliar di akhir 2023.

Prospek Jasa Sertifikasi Cerah, Carsurin (CRSN) Bidik Pendapatan Rp430 Miliar (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Carsurin Tbk (CRSN) menargetkan pendapatan sebesar Rp430,05 miliar di akhir 2023. Target tersebut naik 18,35% dibanding periode akhir Desember 2022 yang sebesar Rp259,43 miliar.

“Target ini sejalan dengan proyeksi untuk peningkatan, yang akan didominasi inspeksi maupun pengujian,” kata Direktur Keuangan CRSN Timotius Tjahjana dalam paparan publik di Hotel Pullman Jakarta, Kamis (16/11/2023).

Selain itu, perseroan optimistis dapat mencapai target tersebut seiring dengan cerahnya prospek bisnis sektor testing, inspection, and certification (TIC) di Indonesia. 

Hal itu ditopang oleh meningkatnya permintaan untuk produk dan layanan berkualitas tinggi, serta meningkatnya kesadaran konsumen tentang keamanan dan kualitas produk.

“Perseroan juga berusaha untuk melakukan operasional usaha yang lebih efektif dan efisien,” imbuh Timoti.

Per September 2023 perseroan mengantongi pendapatan sebesar Rp312,95 miliar, naik dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp248,85 miliar. 

Pendapatan pada periode ini diperoleh dari sejumlah lini usaha yang meliputi jasa inspection, testing, certification, consulting, dan product sales.

Di samping itu, Carsurin juga menargetkan laba bersih sebesar Rp50 miliar di akhir tahun ini. Capaian ini akan ditopang oleh dua lini bisnis yang menjadi tulang punggung perseroan yaitu inspeksi dan sertifikasi.

“Pengalaman kami selama 55 tahun berkarya, membuat kemampuan kami dalam hal pengetahuan pasar industri TIC, memitigasi risiko, penanganan terhadap isu teknikal dan non-teknikal, serta solusi kepabeanan tak perlu diragukan lagi,” ujar Timoti.

Per September 2023, perseroan mencatatkan pertumbuhan dari sisi aset. Di mana, aset lancar perseroan mencapai Rp134,02 miliar, naik dari akhir 2022 yang sebesar Rp85,33 miliar. 

Dari sisi aset tidak lancar juga mencatatkan pertumbuhan menjadi Rp119,70 miliar dari akhir tahun lalu yang sebesar Rp84,76 miliar. 

(DES)

SHARE