Proyek LRT Jabodebek Tahap I Sudah 84,47 Persen
Adhi Karya mempercepat penyelesaian proyek LRT Jabodebek Tahap I. Selain itu perseroan juga tengah mengerjakan proyek Tol Sigli-Banda Aceh.
IDXChannel - PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) terus mempercepat penyelesaian proyek Light Rail Transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi (Jabodebek) Tahap I dan Tol Sigli-Banda Aceh.
"Sampai dengan 30 April 2021 progres pelaksanaan pembangunan prasarana LRT Jabodebek Tahap I telah mencapai 84,47 persen," ujar Corporate Secretary Adhi Karya, Farid Budiyanto dalam keterangan tertulis, Selasa (25/5/2021).
Adapun rincian progres pada setiap lintas pelayanannya sebagai berikut:
• Lintas Pelayanan 1 Cawang – Cibubur : 93,77 persen
• Lintas Pelayanan 2 Cawang – Kuningan – Dukuh Atas : 84,02 persen
• Lintas Pelayanan 3 Cawang – Bekasi Timur : 90,81 persen
• Depo : 42,74 persen
Sementara itu, Tol Sigli-Banda Aceh hingga 5 Mei 202 progress pelaksanaan pembangunannya secara keseluruhan telah mencapai 71,018 persen dengan rincian sebagai berikut:
• Seksi 1 Ruas Padang Tiji-Seulimeum (± 25 km) : 8,52 persen
• Seksi 2 Ruas Seulimeum-Jantho (± 6 km) : 79,80 persen
• Seksi 3 Ruas Jantho-Indrapuri (± 16 km) : 100 persen (operasional)
• Seksi 4 Ruas Indrapuri-Blang Bintang (± 14 km) : 100 persen (operasional)
• Seksi 5 Ruas Blang Bintang-Kuta Baro (± 8 km) : 2,79 persen
• Seksi 6 Ruas Kuta Baro-Baitussalam (± 5,2 km) : 70,65 persen
Selain itu, hingga bulan April 2020, ADHI mencatat perolehan kontrak baru sebesar Rp3,6 triliun (di luar pajak). Kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru pada April 2021, meliputi lini bisnis Konstruksi & Energi sebesar 89 persen, Properti sebesar 10 persen dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.
Sedangkan pada tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari proyek Gedung sebesar 29 persen, jalan dan jembatan sebesar 29 persen, serta proyek Infrastruktur lainnya seperti pembuatan bendungan, bandara, jalan kereta api, dan proyek-proyek EPC sebesar 42 persen.
"Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru dari Pemerintah sebesar 70 persen, BUMN sebesar 22 persen, sementara Swasta/Lainnya sebesar 8 persen," ucapnya. (RAMA)