MARKET NEWS

Rajin Bagi Dividen, Saham Unilever Indonesia (UNVR) Masih Downtrend

Aldo Fernando - Riset 16/06/2022 18:40 WIB

Rajin bagi dividen, tetapi harga saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) masih dalam tren menurun (downtrend).

Rajin Bagi Dividen, Saham Unilever Indonesia (UNVR) Masih Downtrend. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Bagi para pemburu dividen, emiten consumer goods PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) tentu nama ‘klasik’ yang  sulit untuk dilewatkan. Hanya saja, tren kinerja saham UNVR masih merosot setidaknya selama setahun terakhir.

Diwartakan sebelumnya,  UNVR akan membagikan dividen final untuk tahun kinerja 2021 sebesar Rp84 per saham.

Keputusan itu telah mendapat persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada hari ini, Rabu, 15 Juni 2022.

"Menetapkan pembagian dividen final sebesar Rp84,- per saham," kata Presiden Direktur UNVR, Ira Noviarti, dalam paparan publik di Tangerang, Rabu (15/6/2022).

Apabila digabungkan dengan dividen interim Rp66 per saham yang dibagikan pada 16 Desember 2021, total dividen tunai UNVR untuk tahun 2021 sebesar Rp150 per saham.

Dengan demikian, apabila dibagi dengan laba per saham 2021 Rp151, itu berarti rasio pembayaran dividend atawa dividend payout ratio (DPR) Unilever 99,34% atau hampir seluruh laba perusahaan sepanjang tahun lalu.

Unilever Indonesia tetap membagi hampir semua keuntungannya kendati kinerja laba bersih mengalami penurunan.

Seperti diketahui, UNVR memperoleh laba bersih tahun buku 2021 sebesar Rp5,75 triliun. Realisasi tersebut lebih rendah 18,9% dibandingkan tahun 2020 senilai Rp7,05 triliun.

Penurunan laba sejalan dengan penurunan penjualan UNVR tahun 2021 sebesar 7,9% menjadi Rp39,5 triliun, dari sebelumnya Rp42,9 triliun.

Melihat angka DPR yang nyaris 100% tersebut, itu berarti pada tahun ini UNVR kembali melanjutkan tradisi setidaknya dalam 5 tahun terakhir yang mana UNVR selalu membagi lebih dari 99% dari total labanya. Hanya pada 2019 DPR UNVR tercatat sebesar 55,42%.

Pembagian dividen yang hampir seluruh laba tersebut mengindikasikan UNVR sudah mature atau mapan dengan tidak banyak menyisakan laba ditahan untuk keperluan operasional atau ekspansi.

Saham Masih dalam Tren Merosot

Selama setahun belakangan harga saham emiten yang melantai di bursa sejak 1982 tersebut sudah turun 14,67%.

Adapun selama 3 tahun terakhir, harga saham UNVR sudah anjlok 51,24%. (Lihat grafik di bawah ini).

Sumber: Investing.com (per 16 Juni 2022)

Asal tahu saja, semenjak menembus level tertinggi di Rp11.800 per saham pada 29 Desember 2017, harga saham UNVR cenderung melorot hingga ‘terjun bebas’ 59,32% ke Rp4.800 per saham pada penutupan Kamis (16/6/2022).

Penurunan harga saham UNVR sejak awal 2018 memang seiring kinerja keuangan yang kurang menggembirakan setidaknya sampai akhir tahun lalu.

Seperti disinggung di atas, laba bersih UNVR turun 18,9% secara tahunan pada 2021. Dengan ini, laba bersih UNVR ini sudah merosot selama 3 tahun berturut-turut. 

Selain itu, tren penurunan (downtrend) saham UNVR terus berlanjut bahkan setelah perusahaan melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) dengan rasio 1 : 5 pada awal Januari 2020.

Harapan Baru?

Sementara, tahun ini harga saham UNVR mencoba memantul dari level terendah setidaknya sejak 2011 (setelah disesuaikan dengan harga pasca-stock split) Rp3.280 per saham pada 15 Maret lalu dengan naik 16,79% year to date (ytd).

Lonjakan saham UNVR sangat terlihat selama Mei lalu ketika saham ini seakan kembali dalam ‘mode defensif’. Julukan ‘saham defensif’, saham emiten yang tahan banting dalam kondisi ekonomi apapun, seringkali disematkan ke saham UNVR di masa keemasannya beberapa tahun lalu.

Bahkan, pada 20 Mei lalu, harga saham UNVR sempat ke Rp5.050 per saham, setelah terakhir pada medio Oktober 2021, seolah memberikan harapan baru bagi para investor.

Para investor pemegang saham UNVR barangkali bisa sedikit gembira melihat kinerja keuangan teranyar UNVR yang membaik, baik dari sisi top line maupun bottom line.

Hingga kuartal I/2022, UNVR mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 19,03%, menjadi Rp2,02 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp1,69 triliun.

Perusahaan yang memiliki sejumlah brand-brand terkemuka di Indonesia itu mencatatkan peningkatan penjualan sebesar 5,40% menjadi Rp10,8 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp10,2 triliun.

"Ini semua didukung oleh pertumbuhan domestic sales di semua divisi. Ini juga seiring dengan pembukaan ekonomi oleh pemerintah," kata Direktur Customer Operation UNVR Enny Hartati Sampurno, dikutip IDXChannel, Rabu (15/6/2022).

Memang, perbaikan kinerja sepanjang 3 bulan pertama ini bisa menjadi indikasi awal bahwa Unilever akan kembali pulih pada tahun ini. Hanya saja, investor tetap harus menunggu di sisa tahun ini untuk bisa benar-benar mengetahui kinerja keuangan UNVR, apakah benar-benar pulih atau masih tertekan.

Teorinya, pertumbuhan kinerja keuangan UNVR yang moncer bisa kembali mengangkat harga saham perusahaan. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE