Raup Laba Bersih USD1,87 Miliar, Nike Justru Hadapi Masalah Rantai Pasokan
Penjualan digital Nike melonjak 29%, dipimpin kontribusi di pasar Amerika Utara sebesar 43%.
IDXChannel - Produsen sepatu, pakaian, dan alat olahraga Nike melaporkan kinerja perusahaannya hingga 31 Agustus 2021 dengan sejumlah pencapaian yang beragam.
Pendapatan kotor perusahaan naik menjadi USD12,25 miliar dari sebelumnya yang mencapai USD10,59 miliar, di bawah prediksi analis sebesar USD12,46 miliar, menurut data Refinitif, dilansir Reuters, Jumat (24/9/2021).
Ini terjadi diproyeksikan adanya perlambatan permintaan sejak pandemi berlangsung. Lebih jauh, penutupan pabrik di Vietnam -tempat produksi setengah dari jumlah item yang dibuat-, selama berbulan-bulan, menambah tekanan terhadap rantai pasokan global.
Adapun laba bersih produsen sepatu Converse ini juga naik 23% menjadi US$1,87 miliar, dengan earning per share (EPS) atau laba bersih per lembar saham sebesar USD1,16.
Penjualan digital Nike melonjak 29%, dipimpin kontribusi di pasar Amerika Utara sebesar 43%. Sedangkan penjualan di China, pasar utama perusahaan, naik 11% menjadi USD1,98 miliar.
Inventori perusahaan masih datar sebesar US$6,7 miliar dibandingkan periode tahun sebelumnya. Secara umum pandemi masih menjadi tantangan bagi perusahaan.
"Waktu tunggu yang diperpanjang dari rantai-pasokan masih berlangsung," kata perusahaan dalam sebuah catatan.
Perusahaan mencatat margin kotor yang meningkat sebesar 46,5%. Hal ini terjadi sebagai imbas meningkatnya biaya produk karena mahalnya biaya pengiriman.
Menilik kinerja sahamnya, Nike ditutup menguat (1,36%) di level 159,58 di daytrading, lalu terkoreksi (-3,94%) di 153.30 di perdagangan after hours atau setelah jam kerja. (NDA)