Rebalancing Indeks MSCI Berlaku Hari Ini, Begini Kinerja Deretan Sahamnya
Rebalancing saham indeks MSCI resmi berlaku efektif hari ini. Untuk itu, menarik untuk mencermati kinerja saham-saham yang masuk indeks tersebut.
IDXChannel - Rebalancing saham indeks MSCI resmi berlaku efektif hari ini. Untuk itu, menarik untuk mencermati kinerja saham-saham yang masuk indeks tersebut.
Berdasarkan pantauan, mayoritas indeks MSCI justru melemah. Sementara saham-saham yang dikeluarkan dari indeks ini hampir kompak menguat.
Dikutip dari Bulletin IDX 2nd Session Closing Market, Jumat (1/12/2023), sejak diumumkan pada pertengahan November lalu, indeks ini yang salah satu ditunggu-tunggu pasar. Mengingat MSCI dapat menjadi acuan, adanya saham-saham unggulan untuk pilihan investasi.
Ada beberapa saham domestik yang menjadi penghuni baru indeks kali ini dan beberapa juga dikeluarkan. Indeks MSCI Global Standard terbaru saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) masuk menggantikan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
Sementara untuk indeks MSCI Small Cap saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) dan saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) resmi masuk ke dalam anggota indeks MSCI tersebut.
Adapun beberapa saham keluar dari indeks MSCI Small Cap, yakni PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT PP Tbk (PTPP), PT Timah Tbk (TINS), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
Hingga akhir sesi I hari ini saham AMMN terkoreksi hampir 18%. Hal tersebut dinilai karena para fund managers telah mengantisipasi dari resmi berlakunya rebalancing ini. Apalagi saham AMMN sudah menguat cukup tinggi.
Sementara saham Small Cap lainnya itu EMTK tertekan 2,33%, berbeda dengan ARTO yang menguat 3,44% di posisi 3.310.
Sebaliknya, jelang akhir pekan saham-saham yang keluar dari indeks ini justru mayoritas menguat seperti saham BBYB menguat 8,98%, TINS menguat 5,65%, saham sektor konstruksi PTPP menguat 0,90% dan saham WIKA menguat 1,06%.
Sentimen positif yang mengiringi penguatan saham-saham tersebut juga beragam, seperti wacana merger emiten karya PTPP dan WIKA.
Secara periodik, MSCI melakukan review atas saham-saham apa yang layak dimasukkan menjadi konstituen dan dikeluarkan atau dikenal dengan rebalancing.
Indeks MSCI sering kali menjadi perbincangan akibat pilihan sahamnya dari berbagai negara, industri, kapitalisasi pasar, dan sebagainya. Berdasarkan hal tersebut, investor global akan mengacu pada indeks MSCI sebagai emiten pilihan awalnya.
Namun terdapat pula faktor lain yang bisa jadi sentimen saham dapat menguat atau melemah. Adapun pengumuman evaluasi berikutnya terhadap indeks MSCI dijadwalkan pada 12 Februari 2024, efektif dimulai pada 1 Maret 2024.
(FRI)