Rugi Visi Media (VIVA) Bengkak hingga Rp1,7 Triliun, Ini Penyebabnya
Emiten media PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) membukukan rugi bersih sebesar Rp1,72 triliun sepanjang 2022.
IDXChannel - Emiten media PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) membukukan rugi bersih sebesar Rp1,72 triliun sepanjang 2022. Realisasi itu membengkak 93,39% year-on-year (YoY) dibandingkan tahun 2021 yang mencatatkan rugi Rp890,12 miliar.
Kondisi ini terjadi seiring pendapatan usaha VIVA yang melandai 6,26% yoy menjadi Rp1,69 triliun, dari Rp1,81 triliun. Kontribusi iklan sebesar Rp1,65 triliun mendominasi pemasukan media grup milik Bakrie ini, sedangkan non-iklan sebesar Rp44,10 miliar.
Sayangnya, beban usaha VIVA masih berada di angka Rp1,65 triliun, yang tak jauh berubah dari tahun sebelumnya, sehingga hanya menyisakan laba usaha sebesar Rp40,48 miliar pada akhir 2022.
Kendati juga mendapat cuan dari penghasilan sewa, dan keuntungan dari pelepasan aset tetap, keuangan VIVA masih tertekan akibat beban bunga dan keuangan senilai Rp985,20 miliar, ditambah kerugian selisih kurs mencapai Rp657,35 miliar.
Ini juga belum termasuk beban kerugian penurunan nilai piutang sebesar Rp51,30 miliar, plus beban dan denda pajak mencapai Rp11,53 miliar, sebagaimana dikutip dari laporan keuangan VIVA, Jumat (19/5).
Dari sisi neraca pada akhir 2022, jumlah aset perseroan akhir tahun tumbuh 3,49% yoy menjadi Rp8,87 triliun. Total utang (liabilitas) bertambah 13,78% yoy menjadi Rp10,45 triliun, sedangkan modal (ekuitas) mengalami defisiensi sebesar Rp1,58 triliun, dengan jumlah defisit saldo (akumulasi rugi) sebesar Rp5,12 triliun.
Hingga akhir 2022, VIVA menggenggam kas dan setara kas senilai Rp13,74 miliar, alias lebih rendah dari posisi kas pada akhir 2021 senilai Rp16,75 miliar.
(DES)