Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah ke Rp14.572 per USD
Nilai tukar (kurs) rupiah sore ini ditutup melemah 92 poin di level Rp14.572 dari sebelumnya pada Rp14.480.
IDXChannel - Nilai tukar (kurs) rupiah sore ini ditutup melemah 92 poin di level Rp14.572 dari sebelumnya pada Rp14.480. Meski hari ini ditutup melemah, untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.450 - Rp14.600.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, indeks Dolar menguat terhadap semua mata uang utama karena penguncian Covid-19 di China, percepatan inflasi dan memburuknya prospek pertumbuhan ekonomi global akibat perang di Ukraina serta Bank Sentral global yang akan menaikan suku bunga.
Selain itu, The Fed harus menaikkan suku bunga lebih agresif dan mengambil risiko resesi jika masalah rantai pasokan tidak mulai surut.
"Fokus ekonomi utama AS berikutnya adalah data inflasi harga konsumen pada hari Rabu. Ini diharapkan menunjukkan bahwa tekanan harga naik pada kecepatan tahunan 8,1% pada April, tepat di bawah pembacaan Maret 8,5%, menurut estimasi median ekonom yang disurvei oleh Reuters," tulis Ibrahim dalam risetnya, Senin (9/5/2022).
Dari sisi internal, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia pada Kuartal Pertama 2022 tumbuh 5,01 persen secara year on year. Pertumbuhan ini ditopang pulihnya sejumlah aktivitas ekonomi pasca-pandemi Covid-19. Pertumbuhan signifikan ini juga karena ada low base effect pada Triwulan Pertama 2021 yang kita ketahui ekonomi Indonesia terkontraksi 0,7 persen.
Pada Kuartal yang sama 2021 lalu, pertumbuhan ekonomi masih minus 0,7 persen. Inilah yang disebut low base effect atau kecenderungan pertumbuhan dari nilai yang kondisi awalnya rendah.
Meski tumbuh tinggi, perekonomian tanah air secara kuartal menurun bila dibandingkan dengan Kuartal Keempat 2021. Penurunannya sebesar 0,96 persen. Dengan pertumbuhan ekonomi ini, nilai Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku pada Triwulan Pertama 2022 mencapai Rp 4.513 triliun. Sedangkan nilai PDB atas dasar harga konstan Rp 2.819 triliun.
Sedangkan menurut lapangan usaha, 65,74 persen PDB berasal dari sektor industri, perdagangan, pertanian, pertambangan, dan konstruksi. Sementara itu berdasarkan komponen pengeluaran distribusi, PDB Triwulan Pertama 2022 berasal dari konsumsi rumah tangga dan investasi.
"Pergerakan mobilitas penduduk pada Triwulan Pertama 2022 sudah sangat baik. Kondisi ini memberi dampak positif kepada pertumbuhan produksi, konsumsi, dan investasi," pungkas Ibrahim.
(NDA)