Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah ke Rp16.238 per USD
Nilai tukar rupiah terhadap USD ditutup melemah pada akhir perdagangan Senin (30/6/2025), turun 43 poin atau sekitar 0,27 persen ke level Rp16.238 per USD.
IDXChannel - Nilai tukar rupiah terhadap USD ditutup melemah pada akhir perdagangan Senin (30/6/2025), turun 43 poin atau sekitar 0,27 persen ke level Rp16.238 per USD.
Menurut Pengamat Pasar Uang Ibrahim Assuaibi, pelemahan ini salah satunya sentimen dari AS dan China yang telah secara resmi menandatangani perjanjian perdagangan, yang secara efektif mengakhiri "perang dagang" yang sedang berlangsung.
"Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, mengatakan bahwa kesepakatan tambahan akan segera terjadi menjelang batas waktu 9 Juli," kata Ibrahim dalam risetnya, Senin (30/6/2025).
Sementara itu, perjanjian perdagangan AS-Inggris mulai berlaku Senin, memangkas tarif mobil hingga 10 persen dan sepenuhnya menghapus bea masuk suku cadang pesawat. Namun, batas waktu 9 Juli sudah dekat untuk kemungkinan penerapan kembali bea masuk pada mitra dagang lainnya, dan untuk tarif baja dan aluminium global.
"Mengenai geopolitik, Iran telah menunjukkan tanda-tanda fleksibilitas, condong ke arah diplomasi, karena perwakilannya di PBB mengatakan bahwa Teheran terbuka untuk membentuk konsorsium nuklir regional jika terjadi kesepakatan dengan Washington yang menambah optimisme pasar adalah kemungkinan berakhirnya perang Israel-Gaza dalam waktu dua minggu," ujar Al Arabiya.
Sementara itu, pengukur inflasi pilihan Federal Reserve (Fed), Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) inti pada bulan Mei dirilis sejalan dengan perkiraan. PCE inti pada bulan Mei naik sebesar 2,7 persen YoY, lebih tinggi dibanding estimasi dan data bulan April. Fokus pasar minggu ini adalah data ketenagakerjaan utama AS yang akan dirilis hari Kamis.
Di Asia, Aktivitas pabrik China mengalami kontraksi selama tiga bulan berturut-turut pada bulan Juni, karena permintaan domestik yang lemah dan ekspor yang goyah membebani produsen di tengah ketidakpastian perdagangan AS.
Dari sentimen domestik, tingkat inflasi di Indonesia pada Juni 2025 diperkirakan akan berada pada kisaran 2,2 persen secara tahunan (year-on-year/YoY). Hal itu diestimasikan oleh ING Bank N.V., yang berbasis di Amsterdam, dalam laporan bertajuk ’Asia week ahead: data to show uptick in inflation in South Korea and Indonesia’ yang dirilis, Kamis (26/6/2025).
Laporan tersebut menyebutkan bahwa inflasi diperkirakan akan terjadi di sejumlah negara Asia termasuk Indonesia, Filipina, dan Korea Selatan yang antara lain didorong oleh harga minyak yang lebih tinggi.
Di Indonesia, kontribusi sektor transportasi ke inflasi inti telah turun dan mendekati nol dalam dua bulan terakhir. Dengan kenaikan harga minyak global, kontribusi sektor tersebut akan kembali signifikan untuk kenaikan harga.
Berdasarkan analisis tersebut, Ibrahim memprediksi bahwa mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif pada perdagangan selanjutnya dan berpotensi ditutup menguat dalam rentang Rp16.170 - Rp16.240 per USD.
(kunthi fahmar sandy)