MARKET NEWS

Rupiah Hari Ini Koreksi 0,13 Persen, Pasar Uang Asia Kompak Masuk Zona Merah

Dinar Fitra Maghiszha 24/03/2022 09:45 WIB

Mata uang rupiah di pasar spot hari ini dibuka tertekan atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan Kamis (24/3/2022).

Rupiah Hari Ini Koreksi 0,13 Persen, Pasar Uang Asia Kompak Masuk Zona Merah. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Mata uang rupiah di pasar spot hari ini dibuka tertekan atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan Kamis (24/3/2022). Berdasarkan data Bloomberg, hingga pukul 09:08 WIB, mata uang Garuda turun -18 poin atau -0,13% di Rp14.365 per 1 dolar Amerika Serikat.

Pasar valuta asing di kawasan Asia Pasifik kompak memerah atas dolar AS. Data Investing menunjukkan Dolar Hong Kong koreksi -0,21% di 7,8249, Won Korea Selatan turun -0,13% di 1.220,56, dan Ringgit Malaysia anjlok -0,26% di 4,2330.

Dolar Taiwan turun -0,05% di 28,610, Baht Thailand melemah -0,21% di 33,680, Dolar Singapura koreksi -0,08% di 1,3586, dan Yuan China terpuruk -0,05% di 6,3756. Adapun Yen Jepang turun -0,06% di 121,22, Dolar Australia terbenam -0,05% di 0,7493, sementara Peso Filipina terpuruk -0,14% di 52,423,

Indeks dolar yang mengukur kinerja sejumlah mata uang lainnya dibuka menguat 0,16% di 98,77, menunggu hasil pertemuan Presiden Amerika Serikat Joe Biden dengan para pemimpin Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO terkait kemungkinan sanksi terbaru terhadap Rusia.

Biden dijadwalkan tiba di Brussel pada Rabu malam (23/3) dalam perjalanan luar negeri pertamanya sejak perang di Ukraina dimulai, dan akan bertemu dengan para pemimpin NATO dan Uni Eropa dalam pertemuan puncak darurat di markas aliansi militer Barat.

Harga komoditas seperti minyak dan gandum telah menguat menyusul ketegangan di Ukraina yang meningkat, memberikan tekanan tambahan terhadap inflasi yang sudah tinggi.

Meningkatnya inflasi telah menyebabkan banyak bank sentral, termasuk Federal Reserve AS, mengambil langkah-langkah untuk mengendalikan harga, seperti dengan menaikkan suku bunga.

"Aliran modal akan pergi dan tidak akan berada di dekat wilayah Ukraina, ada banyak uang yang berputar keluar dari Eropa, dan kembali ke Amerika Serikat," kata Huw Roberts, kepala analitik di Quant Insight, dilansir Reuters, Kamis (24/3/2022).

Sementara itu Gubernur Federal Reserve Jerome Powell diprediksi akan melanjutkan kenaikan suku bunga lebih dari 25 basis poin pada pertemuan mendatang. Sikap agresif Fed ini mendukung greenback dan membantu meningkatkan yield treasuri AS 10-tahun, hingga lebih dari 2,4%. (TYO)

SHARE