Rupiah Melemah ke Rp16.406 per USD Jelang Pertemuan Bank-Bank Sentral
Nilai tukar rupiah hari ini ditutup melemah 56 poin atau 0,34 persen ke level Rp16.406 per USD setelah sebelumnya terjadi apresiasi pada pekan lalu.
IDXChannel - Nilai tukar rupiah hari ini ditutup melemah 56 poin atau 0,34 persen ke level Rp16.406 per USD setelah sebelumnya terjadi apresiasi pada pekan lalu.
Pengamat Mata Uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan rupiah salah satunya berasal dari meningkatnya pergolakan geopolitik di Timur Tengah, setelah AS melancarkan gelombang serangan udara terhadap pemberontak Houthi di Yaman sebagai balasan atas serangan mereka terhadap jalur pelayaran di Laut Merah.
“Namun tren ini dirusak oleh beberapa tanda kemajuan dalam perundingan gencatan senjata Rusia-Ukraina, dengan Presiden Donald Trump menyatakan bahwa dia akan berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa,” tulis Ibrahim dalam risetnya, Senin (17/3/2025).
Fokus pasar pekan ini, antisipasi serangkaian pertemuan bank sentral minggu ini, terutama Federal Reserve, Bank of Japan, dan Bank of England. Tanggal produksi industri dan penjualan ritel AS juga ditetapkan untuk memberikan lebih banyak petunjuk tentang ekonomi terbesar di dunia.
Dari sentimen domestik, kata Ibrahim, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2025 mencatatkan surplus selama 58 bulan berturut-turut sejak Mei 2020 sebesar USD3,12 miliar.
Surplus neraca perdagangan Februari 2025 lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya, namun lebih tinggi dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.
Sedangkan, surplus neraca perdagangan Februari 2025 ditopang oleh surplus pada komoditas non migas yang sebesar USD4,84 miliar. Disumbang oleh komoditas lemak dan minyak hewan atau nabati, bahan bakar mineral, serta besi dan baja.
Sedangkan, neraca perdagangan untuk komoditas migas menunjukkan defisit sebesar USD1,72 miliar, utamanya komoditas penyumbang defisit, yaitu hasil minyak dan minyak mentah.
Nilai ekspor Indonesia pada periode Februari 2025 tercatat senilai USD 21,98 atau naik sebesar 2,58 persen dibanding Januari 2025 yang sekitar USD 21,43 miliar. Sedangkan secara year on year (yoy) ekspor Indonesia naik 14,05 persen dibanding bulan Februari 2024 sebesar USD 19,27 miliar.
Nilai impor Indonesia pada Februari 2025 mencapai USD 18,86 miliar atau naik 5,18 persen dibanding Januari 2025 yang tercatat USD 17,94 miliar. Sedangkan jika dibandingkan Februari 2024, kinerja impor bulan ini tercatat naik sebesar 2,30 persen.
"Berdasarkan data di atas, mata uang rupiah untuk perdagangan selanjutnya diprediksi bergerak fluktuatif dan ditutup melemah di rentang Rp16.390-Rp16.450 per USD," katanya.
(Fiki Ariyanti)